Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Etika Berkomunikasi dalam Aplikasi Perpesanan

29 April 2018   11:59 Diperbarui: 29 April 2018   19:03 3605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: wikimedia.org

Berdasarkan hasil dari suatu penelitian, diketahui bahwa antara 75% hingga 90% dari waktu kita dipergunakan untuk berkomunikasi.

  • 5% kita pergunakan untuk menulis;
  • 10% kita pergunakan untuk membaca;
  • 35% kita pergunakan untuk berbicara; dan
  • 50% kita pergunakan untuk mendengarkan.

Berdasarkan data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan berkomunikasi menggunakan Whatsapp (menggunakan semua fiturnya) kita sudah memenuhi poin-poin tersebut baik untuk komunikasi personal maupun dalam grup.

Berkomunikasi antara personal chat dengan grup tentu berbeda. Bila berkomunikasi secara personal chat tentu kita sudah tahu siapa dengan siapa kita berkomunikasi, latar belakangnya, gaya komunikasinya, dan sebagainya. 

Lain halnya bila kita berkomunikasi dalam grup. Grup berarti kelompok, di mana terdapat lebih dari dua orang peserta komunikasi. Ketika kita berkomunikasi dalam grup kita harus tetap menjaga etika berkomunikasi dengan menyesuaikan grup tersebut masuk dalam kategori yang mana, apakah formal, informal, atau nonformal.

Meskipun kita berkomunikasi dalam grup yang sifatnya informal maupun nonformal, kita tetap harus menjaga etika berkomunikasi. Hal ini karena setiap orang punya latar belakang sosial, ekonomi, maupun pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain. Satu simbol bisa ditafsir berbeda oleh setiap orang. Candaan yang biasa bisa menjadi masalah karena persepsi yang berbeda.

Lantas, bagaimanakah beretika dalam berkomunikasi di grup Whatsapp?

Apa itu etika? Secara etimologi, berasal dari kata Latin "ethicus" dan Yunani "ethicos" yang berarti kebiasaan. Dari sini dapat ditarik dua makna etika, yakni: (1) etika adalah sesuatu yang dianggap baik bila sesuai dengan kebiasaan masyarakat, (2) etika merupakan tatanan atau aturan bagi masyarakat tentang berperilaku yang baik untuk masyarakat, bukan berdasarkan kebiasaan yang sudah diterima di masyarakat. Etika tidak membahas keadaan, melainkan bagaimana seharusnya bertingkah laku.

Menurut Verdeber (1978), etika merupakan standar-standar moral yang mengatur perilaku kita, terkait bagaimana kita bertindak dan mengharapkan orang lain bertindak. Suatu hubungan sebab-akibat hadir akan selalu hadir. Apabila terdapat aksi yang tidak sesuai dengan etika yang ada, tentu berakibat munculnya masalah.

Ketika berkomunikasi dalam grup di Whatsapp, terdapat beberapa masalah yang umunya terjadi, seperti:

Ketika dalam grup yang sifatnya formal, ada salah seorang anggota dalam grup yang memposting gambar-gambar lucu, promosi produknya, atau  bahkan mengirim foto dirinya. 

Anggota yang lain bisa menjadi risih dengan aksi dari salah satu anggota grup tersebut dan berpotensi munculnya masalah seperti disindir, disinis, atau bahkan bisa ditegur oleh atasan karena memposting informasi yang tidak penting dan tidak sesuai dengan aturan atau dasar dari dibentuknya grup tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun