Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Angkot dan Dinosaurus

17 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Angkot (KOMPAS/RADITYA HELABUMI) 

Jika pemerintah berniat menggalakkan kembali penggunaan transportasi publik di Metro, tentunya hal-hal tersebut harus menjadi prioritas utama.

Kota Metro, dengan trayek yang tidak terlalu panjang, sebenarnya memiliki keunggulan aksesibilitas. Berbagai jalur bisa dilalui dengan mudah dan waktu tempuh yang relatif singkat.

Namun, menghidupkan kembali transportasi publik bukanlah tugas yang mudah. Ada banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah jika ingin mewujudkan upaya ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi pencemaran udara dan mendukung kehidupan berkelanjutan.

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, termasuk di kota Metro, menjadi tantangan tersendiri. Bayangkan berapa banyak motor dan mobil yang akan memenuhi jalanan kota Metro di masa depan. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kemacetan, tetapi juga lingkungan yang semakin tertekan.

Mungkin saat ini masyarakat dan pemerintah kota Metro belum menyadari urgensi ini. Namun, lambat laun, kemacetan dan polusi akibat hilangnya transportasi publik akan terasa semakin menyulitkan.

Sudah saatnya kita semua, termasuk pemerintah, berpikir jauh ke depan tentang masa depan anak-anak kita dan bumi yang kita huni. Jangan sampai anak-anak kita kelak menanggung akibat dari kelalaian yang tidak mereka lakukan.

Transportasi publik adalah langkah penting menuju kehidupan berkelanjutan. Namun, upaya ini harus dibangunkan kembali dari tidur panjangnya dengan perencanaan matang yang berbasis pada permasalahan nyata. Dengan begitu, transportasi publik tidak akan lagi punah seperti kisah dinosaurus, hehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun