Serahkan Pada Ahli
"Serahkan pada ahlinya." Pernah dengar pepatah itu? Memang, jika kita mengerjakan sesuatu yang bukan bidang kita, tak jarang hasilnya akan jauh dari harapan.Â
Begitu pula dengan perbaikan barang-barang di rumah. Tukang servis adalah ahlinya, mereka memiliki pengalaman dan alat yang tepat untuk memperbaiki kerusakan.Â
Saya sendiri, ya, spesialisnya mengajar. Mengurusi perbaikan rumah bukan keahlian saya. Alat yang terbatas dan jam terbang yang minim membuat saya kesulitan mengerjakannya.
Dengan ahli yang datang, perbaikan bisa selesai dalam sekejap. Saya pernah mengalami ini. Ketika listrik rumah rusak, saya sudah memeriksa kabel dan sambungan, tapi tak juga menemukan masalahnya.Â
Akhirnya, saya memutuskan memanggil tukang servis. Tak lama setelah datang, listrik kembali hidup, padahal saya sudah mencari-cari dengan sekuat tenaga. Jelas, ada perbedaan besar antara saya yang amatiran dengan tukang servis yang berpengalaman.
Begitu pula saat saya mencoba memasang horden besar sendiri. Karena tidak punya pengalaman, alat yang saya gunakan pun seadanya.Â
Dengan bantuan istri, saya coba pasang, tapi beberapa waktu kemudian, tingginya jadi tidak simetris. Wajar saja, saya tidak punya alat dan pengalaman yang memadai. Berbeda dengan spesialis, mereka datang, bekerja sebentar, dan horden terpasang kokoh tanpa ada kesalahan.
Kita merasa lebih puas dengan hasil yang dikerjakan oleh orang yang lebih berkompeten, meskipun kita bisa melakukannya sendiri. Keahlian dan pengalaman mereka seringkali memberikan hasil yang lebih maksimal, yang justru memberi kita ketenangan pikiran.
Gak Salah Kok Meminta Bantuan Perbaikan
Memang benar, segala kerusakan di rumah adalah tanggung jawab pemilik, terutama sebagai suami. Namun, dengan mempertimbangkan berbagai hal yang telah disebutkan, tidak ada salahnya jika kita memanggil tukang servis yang memang ahlinya dalam perbaikan.Â