Kita harus membuka mata dan hati, dan memaknai kemerdekaan belajar dengan cara yang lebih inklusif.Â
Mengevaluasi siswa hanya berdasarkan ujian materi mata pelajaran adalah pendekatan yang terbatas dan tidak sesuai dengan semangat kreativitas dan pengembangan potensi siswa di berbagai bidang.
Jika kita tetap pada cara penilaian yang kuno, risikonya menghambat kreativitas dan pertumbuhan potensi siswa.Â
Dan jika potensi dan kreativitas mereka terkekang, generasi mendatang dapat menjadi "beo" — tanpa inisiatif, hanya meniru, tanpa perkembangan pemikiran maju.Â
Dalam situasi seperti ini, yang merugi adalah bangsa kita. Maka, saatnya bagi kita untuk membuka wawasan dan merenung, bagaimana kita dapat memberikan penilaian yang lebih adil dan relevan dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini.Â
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H