Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembagian Rapor Lebih dari Sekadar Dokumen, Ini tentang Kepedulian

16 Desember 2023   07:43 Diperbarui: 17 Desember 2023   04:29 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: KOMPAS.id

Kegiatan ini menjadi tolak ukur untuk menentukan sejauh mana nilai siswa mencukupi sebagai modal untuk mendaftar, atau apakah ada perbaikan yang perlu dilakukan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kehadiran orangtua saat pembagian rapor sangat penting.

Saya meyakini bahwa orangtua harus turut mendampingi anak-anak mereka saat pembagian rapor. Bagaimana mungkin orangtua akan memahami perkembangan kognitif anak mereka di kelas dan mengetahui aspek-aspek yang perlu diperbaiki jika mereka absen pada saat penting ini? 

Kehadiran orangtua tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berkomunikasi lebih dalam mengenai proses belajar-mengajar anak. Oleh karena itu, kehadiran orangtua saat penyampaian hasil belajar bukan sekadar sebuah kewajiban, melainkan investasi dalam perkembangan pendidikan anak-anak mereka.

Penyampaian Perkembangan Mental

Kami memandang bahwa menjaga komunikasi terbuka dengan orangtua sangat penting dalam menangani isu-isu semacam ini.

Pada pembagian rapor sebelumnya, kami merasa perlu untuk berbicara secara khusus dengan beberapa orangtua siswa tanpa kehadiran anak-anak mereka. Ini dilakukan karena terdapat beberapa poin krusial yang perlu disampaikan oleh saya selaku wali kelas dan guru bimbingan konseling kepada orangtua siswa tersebut. Pembicaraan ini tidak terlepas dari isu seputar asmara dan konsumsi rokok di kalangan siswa.

Beberapa kesempatan sebelum pembagian rapor, saya bersama beberapa teman guru dan beberapa siswa telah mengamati bahwa ada beberapa siswa yang terlibat dalam hubungan asmara yang terlihat tidak hanya sebagai hubungan biasa. 

Beberapa tanda menunjukkan bahwa hubungan mereka terlihat terlalu dewasa, baik dalam komunikasi di kelas, perbuatan di luar kelas seperti berboncengan sepeda motor, maupun saat berada di kantin.

Saya memahami bahwa pada usia mereka, keinginan untuk tertarik pada lawan jenis adalah hal yang normal. Namun, yang menjadi keprihatinan adalah bagaimana mereka terlihat sangat intim satu sama lain. Sebagai pihak sekolah, khususnya wali kelas dan guru bimbingan konseling, kami merasa perlu untuk menyampaikan perkembangan ini kepada orangtua siswa.

Pertemuan khusus ini memberikan kesempatan bagi kami untuk berbagi observasi, memberikan informasi lebih lanjut, dan mendengarkan perspektif orangtua tentang situasi ini. 

Selain itu, memastikan bahwa orangtua memiliki pemahaman yang komprehensif tentang dampak dari hubungan tersebut terhadap perkembangan mental dan emosional anak-anak mereka.

Sayangnya, ketidakhadiran orangtua saat pembagian rapor dapat menghambat proses ini. Saya menyadari bahwa tidak semua orangtua dapat hadir setiap saat, namun, dalam konteks isu ini, kehadiran mereka sangat diperlukan. Tanpa keterlibatan orangtua, upaya untuk memahami dan mengatasi permasalahan ini menjadi terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun