Hal ini tidak hanya untuk kebaikan anak-anak, tetapi juga untuk ibu atau istri. Mood yang baik saat memulai aktivitas keseharian merupakan tanda positif dalam keharmonisan rumah tangga.
Ayah dan ibu adalah duet terbaik dalam menciptakan mood di dalam keluarga. Mood di dalam keluarga memiliki pengaruh besar terhadap berbagai aktivitas keseharian di luar rumah, sehingga menjaganya menjadi sangat penting. Dan hal ini adalah hal yang juga ayah jaga di dalam keluarga kami.
Ayah dan ibu tidak pernah menunjukkan kepada kami bahwa mereka sedang dalam riak kecil perselisihan. Ayah memainkan perannya sebagai seorang ayah yang bijak demi menjaga mood di rumah.Â
Sebagai seorang ayah, saya juga selalu berusaha memastikan bahwa kondisi mood anak-anak tetap baik saat mengantarkan mereka ke sekolah. Bayangkan betapa sulitnya bagi mereka memulai aktivitas pagi di sekolah dengan mood yang buruk.Â
Bagaimana jika mereka harus berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya dengan suasana hati yang tidak baik? Bisa jadi, mereka akan menjadi anak yang murung atau bahkan sekolah bisa menjadi pelampiasan dari mood yang buruk tersebut.
Oleh karena itu, ketika memulai pagi, kita sebisa mungkin menjadi support system yang baik bagi istri dan anak-anak. Ini bisa dilakukan dengan membantu membersihkan tempat tidur mereka atau sekadar merapikan dasi yang mereka kenakan. Tindakan-tindakan kecil ini adalah cara kita menunjukkan perhatian, kepedulian, dan hal-hal ini dapat menjaga mood bagi istri dan anak-anak.
Terutama bagi kita sebagai ayah dan istri sebagai ibu, kita perlu menyadari bahwa kita adalah pabrik mood terbaik di dalam keluarga. Kita harus selalu berusaha menciptakan mood yang baik agar mereka tetap tegar dan berprestasi dalam setiap aktivitas mereka di luar rumah.Â
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan mental anak-anak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang positif dan harmonis di dalam keluarga.
Figur Teladan
Kehilangan ayah mengajarkan saya betapa pentingnya figur teladan. Saya berusaha untuk menjadi ayah yang dapat dijadikan panutan oleh anak-anak, menjauhi kebiasaan yang dapat berdampak negatif.Â
Sebagai seorang ayah, saya berusaha memberikan ruang dan waktu agar anak-anak dapat berkembang menjadi generasi penerus bangsa yang penuh dengan kompetensi. Semuanya dimulai dengan mencontoh figur teladan yang baik, yaitu menjadikan ayah sebagai figur terbaik.
Sesaat setelah kehilangan ayah, saya baru menyadari betapa pentingnya sebuah figur teladan bagi seorang anak. Saya baru memahaminya sekarang, dalam keheningan, saya menyadari bagaimana anak-anak dapat menjadi anak yang santun atau sebaliknya, kurang santun faktor asalnya adalah dari keluarga.