Pemerintah dan masyarakat umumnya tidak pernah menganggap enteng pentingnya literasi keuangan.Â
Informasi dan imbauan tentang kepentingan literasi keuangan, gaya hidup slow living, serta berbagai kasus gagal bayar pinjol sering kali dibagikan dengan tujuan sebagai peringatan dan nasihat agar lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Namun, berbagai materi edukasi, peringatan, serta contoh kasus gagal bayar pinjol ternyata belum cukup untuk menghentikan masyarakat dari melakukan transaksi serupa.Â
Dari tahun ke tahun, korban akibat gagal bayar pinjol terus bertambah, bahkan nyawa melayang dengan bunuh diri karena depresi.
Tidak hanya itu, banyak juga yang mengalami dampak psikologis yang serius, seperti depresi, gangguan jiwa, dan kecemasan akibat tekanan dari tagihan yang tidak dapat dibayar.Â
Penting untuk dicatat bahwa bukanlah pinjol itu sendiri yang harus disalahkan. Tanggung jawab utama ada pada masyarakat dalam mengelola keuangan mereka.Â
Pinjol hanya salah jika mereka melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Banyak kasus yang terjadi bukanlah akibat pinjol ilegal, melainkan karena kurangnya pengelolaan keuangan yang baik oleh peminjam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HKita semua perlu menjadi lebih cermat dalam mengelola keuangan pribadi. Dengan demikian, kita dapat menjadi lebih mandiri dan mampu menghindari godaan untuk meminjam uang secara sembrono, terutama dalam kondisi di mana penawaran pinjaman semakin masif.