Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Titik Buta Rekrutmen Penerimaan Pegawai CPNS dan PPPK di Sekolah

9 Oktober 2023   21:07 Diperbarui: 10 Oktober 2023   11:28 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: KOMPAS.com dari shutterstock.com 

Ada beberapa formasi yang selalu terabaikan dalam proses rekrutmen CASN, khususnya di sekolah. Formasi-formasi ini sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional sekolah, dan pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa sering kali mereka tidak pernah tersedia dalam lowongan. 

Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023 telah resmi diperpanjang selama dua hari atau hingga Rabu (11/10/2023) pukul 23.59 WIB. Awalnya, pendaftaran calon aparatur sipil negara (CASN) 2023 dijadwalkan berakhir pada Senin (9/10/2023) pukul 23.59 WIB. Namun, banyak masyarakat mengalami kesulitan mengakses website SSCASN dan melihat pemberitahuan bahwa website sedang dalam masa perawatan. (Sumber: KOMPAS.com, 9 Oktober 2023)

Selama proses rekrutmen CASN, terdapat beberapa formasi yang sering kali terabaikan, terutama di sektor sekolah. Formasi-formasi ini memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran operasional sekolah. Sayangnya, sering kali formasi-formasi ini tidak tersedia dalam lowongan CASN.

Formasi-formasi tersebut meliputi berbagai bidang seperti perencanaan dan pemeliharaan sarana prasarana, manajemen keuangan, hingga administrasi sekolah. 

Meskipun formasi-formasi ini tidak selalu mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu, pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa penempatan pegawai dengan kualifikasi dan latar belakang yang sesuai dengan bidang pekerjaan tersebut akan memberikan dampak positif dalam kelancaran operasional sekolah. 

Formasi yang sering kali terabaikan ini penting dalam menjaga kelancaran operasional sekolah. Kekurangan pegawai dalam bidang-bidang ini dapat mengganggu kinerja sekolah dan menghambat pelayanan pendidikan kepada siswa. 

Oleh karena itu, diharapkan agar pihak berwenang dapat memberikan perhatian yang lebih serius terhadap formasi-formasi ini dalam rekrutmen CASN mendatang demi kelancaran operasional sekolah yang optimal. 

Dalam konteks ini, berikut beberapa disiplin pendidikan yang diharapkan tersedia dalam rekrutmen CASN mendatang:

1. Sarjana Teknik

Sumber gambar: KOMPAS.com dari Rhumbix
Sumber gambar: KOMPAS.com dari Rhumbix

Pada sekolah-sekolah besar, biaya perbaikan dan pemeliharaan sarana prasarana dapat mencapai bahkan ratusan juta rupiah setiap tahunnya. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya peran seorang ahli teknik yang fokus pada penanganan ini. Guru-guru, sekalipun memiliki dedikasi yang tinggi, bukanlah ahli dalam rancang bangun atau pemeliharaan fasilitas fisik.

Sarjana teknik memiliki pengetahuan dan keahlian yang sangat diperlukan untuk merencanakan dan mengelola proyek pembenahan sarana prasarana sekolah dengan tepat. 

Mereka mampu menghitung biaya dengan akurat, merancang pemeliharaan yang efisien, dan memastikan bahwa fasilitas sekolah memenuhi standar keamanan dan kualitas yang diperlukan. 

Pentingnya formasi pegawai teknik di sekolah adalah investasi jangka panjang dalam pendidikan yang berkualitas. Dengan fasilitas yang baik dan terawat dengan baik, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa. Hal ini berdampak positif pada motivasi belajar, kesejahteraan siswa, dan hasil akademik. 

Selain itu, memiliki seorang ahli teknik di sekolah juga memungkinkan perencanaan yang lebih baik untuk pemeliharaan dan perbaikan. Proses ini tidak lagi dilakukan secara ad hoc, tetapi dapat diprogramkan secara efisien. Ini akan menghindari pemborosan dana sekolah dan membantu dalam alokasi anggaran yang lebih bijak.

Dalam menghadapi tantangan ini, mendesak untuk pemerintah untuk membuka formasi pegawai teknik dalam rekrutmen CPNS dan PPPK di sekolah-sekolah. Dengan hadirnya ahli teknik, pembenahan sarana prasarana sekolah dapat berjalan lebih efisien dan sesuai dengan standar modern. 

Ini akan membantu sekolah-sekolah untuk memberikan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini dan di masa depan.

Investasi dalam formasi sarjana teknik di sekolah-sekolah adalah langkah yang perlu diambil untuk memastikan masa depan pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Saat kita membiarkan kebutuhan ini terabaikan, kita juga melewatkan peluang untuk menciptakan fasilitas pendidikan yang ramah anak dan ramah lingkungan.

2. Sarjana Akuntansi

Sumber gambar: KOMPAS.com dari PIXABAY 
Sumber gambar: KOMPAS.com dari PIXABAY 

Sekolah-sekolah besar, terutama yang menerima dana pemerintah dalam jumlah besar, memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan dana tersebut. Bahkan, besarnya dana yang diterima bisa mencapai milyaran rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan sekolah merupakan hal yang serius dan membutuhkan keahlian tertentu.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah pengelolaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dalam pidatonya, Presiden Jokowi pernah menyampaikan bahwa guru sering kali sibuk hingga malam untuk mempersiapkan laporan pertanggungjawaban dana BOS, bukan untuk mempersiapkan pembelajaran. 

Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa, meskipun undang-undang menugaskan tenaga administrasi sekolah sebagai bendahara dana BOS, banyak guru yang masih ditunjuk untuk mengemban tugas ini. 

Dalam konteks ini, ada kebutuhan yang mendesak untuk mengisi formasi pegawai sekolah dengan sarjana akuntansi yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam pengelolaan keuangan. 

Sarjana akuntansi memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem akuntansi, pelaporan keuangan, dan audit yang dapat membantu sekolah dalam memastikan laporan pertanggungjawaban dana BOS yang akurat dan lengkap. 

Mengalihkan tugas bendahara dana BOS kepada tenaga administrasi sekolah yang memiliki latar belakang dan pendidikan dalam bidang akuntansi akan memungkinkan guru-guru untuk fokus pada tugas utama mereka, yaitu mendidik dan membimbing siswa. 

Hal ini akan mengurangi beban kerja guru, meningkatkan efisiensi administrasi sekolah, dan memastikan bahwa pengelolaan dana sekolah dilakukan dengan baik. 

Dengan adanya formasi sarjana akuntansi di sekolah, proses pengelolaan keuangan akan lebih terstruktur dan profesional. Dana sekolah akan digunakan dengan lebih bijak dan tepat sasaran.

Laporan pertanggungjawaban akan menjadi alat yang lebih kuat untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan dana publik.

Hal ini juga akan membantu meningkatkan citra sekolah dalam hal pengelolaan keuangan, yang pada gilirannya dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan. 

3. Sarjana Manajemen Pendidikan

Sumber gambar: KOMPAS.com dari shutterstock.com 
Sumber gambar: KOMPAS.com dari shutterstock.com 

Dalam rangka mengoptimalkan peran Kepala Tenaga Administrasi Sekolah, ada baiknya jika formasi ini diisi oleh seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang manajemen pendidikan. Sarjana manajemen pendidikan akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang tata kelola sekolah, perencanaan strategis, pengembangan kurikulum, dan manajemen sumber daya manusia dalam konteks pendidikan.

Dengan adanya seorang sarjana manajemen pendidikan yang memimpin tim administrasi sekolah, pengambilan keputusan akan lebih terarah dan berbasis pada prinsip-prinsip manajemen yang baik.

Ini akan membantu sekolah dalam menjalankan tugas-tugas administratif dengan lebih efisien, termasuk pengelolaan dana sekolah, pengadaan fasilitas, dan pelaporan kepada pihak berwenang. 

Kepala Tenaga Administrasi Sekolah yang memiliki latar belakang pendidikan dalam manajemen pendidikan akan mampu berkontribusi secara signifikan pada pengembangan sekolah. 

Mereka dapat membantu dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan mutu pendidikan, merencanakan penggunaan sumber daya secara efektif, dan menjalankan evaluasi berkelanjutan terhadap proses administrasi sekolah. 

Dengan demikian, kemajuan pendidikan di sekolah dapat dicapai dengan lebih baik. Efisiensi dalam pengelolaan dana sekolah dan sumber daya akan mendukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk proses pembelajaran. 

Hal ini juga akan memastikan bahwa sekolah memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.

4. Diploma Teknologi Informasi

Sumber gambar: KOMPAS.com dari Shutterstock 
Sumber gambar: KOMPAS.com dari Shutterstock 

Penting untuk memahami bahwa efisiensi administrasi sekolah tidak hanya tergantung pada posisi Kepala Tenaga Administrasi Sekolah, tetapi juga pada pekerjaan tim staf di bawahnya. Staf administrasi memiliki peran penting dalam menjalankan tugas-tugas administratif sehari-hari yang mendukung operasional sekolah. 

Salah satu bidang yang semakin penting dalam administrasi modern adalah teknologi informasi (TI). Dalam era digital saat ini, banyak proses administrasi yang menggunakan perangkat lunak dan sistem TI untuk mengelola data, laporan, dan komunikasi. 

Oleh karena itu, ada kebutuhan yang mendesak untuk mengisi formasi staf administrasi dengan individu yang memiliki latar belakang pendidikan dalam teknologi informasi. 

Dengan memiliki formasi Diploma Teknologi Informasi, sekolah akan memiliki sumber daya yang lebih terampil dalam mengelola teknologi informasi. Mereka dapat membantu dalam pengembangan sistem informasi sekolah, pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjalankan pelatihan bagi staf sekolah terkait dengan penggunaan teknologi informasi. 

Keberadaan Diploma Teknologi Informasi di dalam tim administrasi sekolah akan memberikan banyak manfaat. Mereka dapat membantu sekolah dalam: 

  1. Pengelolaan Data: Menyimpan, mengelola, dan melaporkan data siswa, guru, dan administrasi dengan lebih efisien.
  2. Pengembangan Sistem Informasi: Merancang dan mengimplementasikan sistem informasi sekolah yang memudahkan pemantauan dan pelaporan.
  3. Keamanan Informasi: Melindungi data sensitif sekolah dari ancaman keamanan siber.
  4. Pengajaran Online: Mendukung pengajaran dan pembelajaran online dengan menyediakan dukungan teknis.

Dengan adanya Diploma Teknologi Informasi, sekolah akan lebih siap menghadapi tuntutan era digital dan memastikan bahwa administrasi sekolah berjalan dengan lancar dan efisien. 

Hal ini juga akan memberikan manfaat jangka panjang dalam menghasilkan laporan yang akurat, memudahkan komunikasi antara sekolah, orang tua, dan siswa, serta meningkatkan efektivitas proses administratif secara keseluruhan.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, peningkatan dalam administrasi sekolah juga sangat penting. Oleh karena itu, pembukaan formasi Diploma Teknologi Informasi menjadi langkah positif dalam memperkuat administrasi sekolah menuju masa depan yang lebih baik.

5. Diploma Laboratorium

Sumber gambar: KOMPAS.com dari canva.com 
Sumber gambar: KOMPAS.com dari canva.com 

Ketika membahas formasi Diploma Laboratorium dalam rekrutmen ASN, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya dari laboratorium sekolah. Formasi ini sering kali diisi oleh individu dengan kualifikasi pendidikan tinggi, seperti sarjana murni IPA, yang memiliki pengetahuan luas dalam ilmu pengetahuan alam.

Namun, ada pertimbangan yang perlu diajukan, yaitu apakah kualifikasi pendidikan yang tinggi sesuai dengan tugas seorang laboran di sekolah menengah atas (SMA). 

Posisi laboran biasanya berperan sebagai pengelola dalam kegiatan praktikum, membantu siswa dalam melakukan percobaan, dan menjaga keselamatan di laboratorium. Kualifikasi pendidikan seorang laboran seharusnya sejalan dengan tugas-tugas tersebut. 

Dalam banyak kasus, pendidikan tinggi yang tinggi tidak selalu diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Formasi Diploma Laboratorium dengan latar belakang pendidikan Diploma III yang lebih fokus pada praktikum dan kegiatan laboratorium dapat menjadi pilihan yang lebih tepat. 

Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk membantu dalam operasi laboratorium sekolah tanpa memerlukan kualifikasi pendidikan yang tinggi seperti sarjana murni IPA. 

Penting juga untuk mempertimbangkan aspek kepangkatan dalam rekrutmen ASN. Jika seorang laboran memiliki kepangkatan yang setara atau bahkan lebih tinggi daripada guru, ini dapat menyebabkan konflik internal di laboratorium atau sekolah. Kepangkatan seharusnya mencerminkan tanggung jawab dan kualifikasi pekerjaan seseorang. 

Dengan mempertimbangkan kembali persyaratan dan kualifikasi yang sesuai dengan tugas seorang laboran di SMA, serta mempertimbangkan konflik kepangkatan yang dapat terjadi, ada baiknya untuk membuka formasi Diploma Laboratorium dengan latar belakang pendidikan Diploma III yang lebih sesuai dengan peran praktisnya. 

Hal ini akan memastikan bahwa laboratorium sekolah dapat berfungsi dengan baik, dan konflik yang tidak perlu dapat dihindari.

Wasana Kata

Sumber gambar: KOMPAS.com dari Shutterstock
Sumber gambar: KOMPAS.com dari Shutterstock

Tulisan ini merupakan opini dari penulis yang telah berkecimpung di dunia pendidikan selama lebih dari satu dekade. Selama perjalanan tersebut, penulis telah mengamati bahwa posisi-posisi sentral yang esensial ini belum pernah tersedia dalam lowongan ASN di sekolah, meskipun pekerjaan yang mereka lakukan sangat berperan dalam dunia pendidikan di sekolah. 

Ketika guru dipaksa untuk mengisi peran ini, mereka mungkin bisa melakukannya, tetapi tidak secara optimal. Guru seharusnya dapat fokus pada tugas pokok mereka sebagai pendidik, yaitu memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa, mengembangkan metode pengajaran yang inovatif, dan membimbing siswa menuju kesuksesan akademik. 

Tugas-tugas seperti perencanaan, pengelolaan dana sekolah, pemeliharaan sarana prasarana, dan administrasi sekolah bukanlah bagian dari tupoksi guru. 

Dengan mengisi posisi-posisi penting ini dengan pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian yang sesuai, guru dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih fokus dan efektif. 

Keberadaan formasi-formasi ini juga akan membantu memastikan bahwa setiap aspek operasional sekolah diurus dengan baik, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar. 

Harapan dari tulisan ini adalah agar pemerintah menyadari bahwa ada posisi-posisi penting yang harus diisi di sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Semoga menjadi perhatian dan kesadaran bersama bahwa zaman telah berubah. 

Dengan menyesuaikan struktur organisasi di sekolah dengan kebutuhan zaman, kita dapat memberikan pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda kita dan membantu mereka bersaing dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat. Terima kasih atas perhatiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun