Selain sebagai salah satu faktor penentu kebijakan memilih jalur pendaftaran dan sekolah, hasil observasi arsip seleksi PPDB tahun sebelumnya ini bisa kita jadikan sebagai pemilihan sekolah alternatif lain selain sekolah pilihan utama yang dipilih.
Pada menu arsip ini juga ditampilkan berbagai sekolah yang ada pada kabupaten kota/ provinsi dimana siswa pendaftar akan bersekolah.
Tidak ada perangkingan sekolah secara khusus pada setiap kabupaten/ kota dan provinsi pada laman pendaftaran PPDB online, tetapi siswa dan orangtua siswa calon pendaftar bisa membuat perangkingan secara mandiri dengan melihat indikator jarak, nilai ataupun skor.Â
Dengan membandingkan indikator jarak, nilai maupun skor maka siswa dan orangtua siswa pendaftar seharusnya juga bisa menentukan sekolah alternatif lain yang bisa dipilih selain sekolah pilihan utama.Â
Sebagai contoh, pada zonasi yang sama seorang siswa 1 memiliki radius antara rumah dan sekolah sebagai berikut; sekolah A 800 meter, sekolah B 500 meter, dan sekolah C 1000 meter. Siswa 1 memilih sekolah A sebagai sekolah utama dengan berdasarkan berbagai pertimbangan.Â
Melihat arsip PPDB tahun sebelumnya diketahui jarak terjauh yang diterima pada sekolah A adalah 400 meter, sekolah B 400 meter, dan sekolah C adalah 1.100 meter.Â
Maka dengan melihat arsip ini siswa 1 sebagai calon pendaftar bisa memilih sekolah C sebagai alternatif pilihan sekolah selain sekolah pilihan utama sebab radius antara sekolah dan rumah siswa 1 sejauh 1000 meter sedangkan jarak terjauh yang diterima pada tahun lalu adalah 1.100 meter. Kenapa tidak memilih sekolah B, sebab sekolah B radius jarak terdekat yang diterima lebih dekat dibandingkan dengan radius jarak rumah siswa 1 ke sekolah.
Pada jalur prestasi akademik dan non akademik siswa dan orangtua siswa pendaftar bisa menentukan sekolah mana yang memungkinkan memiliki potensi terbesar untuk diterima dengan menggunakan nilai rapor pada jalur prestasi akademik dan bobot skor prestasi dengan membandingkan nilai terendah yang diterima oleh sekolah yang dituju dengan melihat arsip PPDB tahun sebelumnya.
Sekali lagi penulis mengingatkan bahwa arsip hasil seleksi PPDB tahun sebelumnya bukan merupakan gambaran mutlak ataupun patokan untuk diterima pada sekolah yang dituju, tetapi dengan melihat arsip hasil seleksi maka siswa dan orangtua siswa pendaftar mampu memilih sekolah pilihan utama dengan bijak disesuaikan dengan persyaratan yang dimiliki oleh siswa pendaftar.Â
Dengan melihat arsip tahun sebelumnya juga maka siswa dan orangtua siswa pendaftar juga bisa menentukan sekolah alternatif lain yang bisa dipilih selain sekolah pilihan utama.Â
Pemilihan sekolah alternatif ini juga merupakan hal yang penting untuk menguatkan mental siswa pendaftar. Siswa pendaftar mampu berpikir dan menganalisis secara logis potensi yang dimiliki oleh siswa pendaftar sehingga lebih menyiapkan mental siswa pendaftar jika pada sekolah pilihan utama tidak diterima.