Intinya pada PR IMTAQ ini siswa mampu melaksanakan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Pelaksanaan ibadah tersebut sebagai sebuah indikator untuk keimanan dan ketaqwaan masing-masing siswa. Â
2. PR Kompetensi sosial
Wels dan Bierman (dalam Rahman, 2010) Kompetensi sosial dapat diartikan sebagai sejumlah kemampuan serta perilaku yang meliputi aspek sosial, emosional, dan kognitif yang dibutuhkan anak-anak untuk dapat menyesuaikan diri sebaik-baiknya dengan masyarakat, dikutip dari Jurnal Eko Saputra dengan judul Kompetensi Sosial Pada Remaja Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Paskibra dan Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang 2016.Â
PR Kompetensi sosial ini juga penting, merupakan kompetensi kedua setelah kompetensi IMTAQ yang tersebut dalam tujuan pendidikan nasional. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, dan semua karakter ini masuk dalam kecakapan kompetensi sosial. Adapun PR kompetensi sosial yang bisa diberikan adalah sebagai berikut.Â
PR kompetensi sosial juga sama dengan PR IMTAQ di atas, keduanya dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa dan sekolah. PR kompetensi sosial ini juga diberikan kriteria ketuntasan minimal. Pengisian juga sama dengan PR kompetensi IMTAQ, setiap siswa melaksanakan kegiatan dalam tabel tersebut maka diberikan point 10 pada kolom melaksanakan. Dengan KKM 80, maka minimal setiap siswa harus melaksanakan minimal 8 kegiatan pada tiap harinya agar tercapai KKM pada PR kompetensi sosial ini.
Pada PR kompetensi sosial ini siswa belajar mengembangkan kemampuan serta perilaku yang meliputi aspek sosial, emosional, dan kognitif untuk dapat menyesuaikan diri sebaik-baiknya dengan lingkungan sosial sekitar.Â
Walaupun terlihat sepele, nyatanya banyak juga di lingkungan kita para remaja usia sekolah yang tidak mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial, baik itu kurang santun, kurang kreatif, tidak ramah, dan pasif dalam berbagai kegiatan lingkungan. Diharapkan dengan adanya PR kompetensi sosial para siswa menjadi manusia yang cakap bergaul dalam lingkungan sosial.
Menjadi manusia paripurna sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
Yang paling penting dari kedua PR ini adalah membuat siswa menjadi siswa yang siap untuk menjadi manusia paripurna sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu menjadi generasi cerdas berkompetensi bermartabat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berdayaguna bagi lingkungan.
Secara mandiri tentu siswa yang akan mengisi ceklist pelaksanaan kegiatan pada kedua PR tersebut. Disamping ketercapaian kompetensi IMTAQ dan kompetensi sosial, kejujuran dalam pelaksanaan ceklist kegiatan merupakan nilai tambah pada kedua PR ini.Â
Guru penilai untuk kedua PR tersebut yang paling tepat adalah guru bimbingan konselling. Data dari kedua PR ini tidak sekedar mengetahui ketercapaian siswa pada dua kompetensi ini, tetapi guru BK sebagai guru yang memiliki dasar-dasar pendidikan tentang kejiwaan siswa bisa menterjemahkan data dari kedua PR tersebut menjadi informasi lengkap menyeluruh tentang kondisi kejiwaan, kondisi lingkungan keluarga, dan kondisi lingkungan tempat tinggal.
Jika siswa tidak mampu mencapai KKM, ini merupakan indikator bagi guru BK untuk melaksanakan layanan konseling individu bagi siswa yang tidak tuntas tersebut. Guru BK juga dapat melibatkan wali kelas dan juga dapat melakukan pertemuan dengan orang tua siswa untuk mencari sebab alasan yang jelas kenapa siswa tidak lulus dalam kedua PR tersebut.Â