Dari sisi perempuan, memiliki anak adalah proses yang teramat sangat berat. Bagaimana seorang istri harus mengandung selama sembilan bulan lamanya, dan bagaimana mereka harus begadangan sampai berlelah-lelah dalam merawat sang buah hati.
Dengan berbagai fakta di atas artinya punya anak itu tidak gampang, ada post-post biaya tambahan ketika anak telah lahir, semakin banyak anak berarti juga semakin banyak biaya yang dibutuhkan.
Begitu juga dengan kondisi perempuan, nyamankah ketika harus melahirkan dan merawat anak berulang kali hingga dua, tiga, empat bahkan mungkin sebelas.
Semuanya butuh dibicarakan, terutama kesiapan pasangan calon istri, berapa anak yang akan disepakati, atau malah justru maunya childfree kah? atau apakah setelah menikah langsung punya anak atau harus ditunda kah sampai pada masa yang telah siap.
Semuanya butuh disepakati, dan hal ini bukan hal sepele, banyak sedikitnya anak berpengaruh dalam segala hal. Dari biaya sampai kerentanan istri dalam puncak kelelahan yang bisa saja jika hal ini tidak disepakati bersama menjadi konflik berkepanjangan yang bisa berujung pada perceraian.Â
Kelima, Kondisi Genetik dan Trauma Tubuh
Faktor genetik juga hal penting yang harus didiskusikan sebelum menikah, hal ini penting sebab ada beberapa kelainan genetik yang bisa berdampak pada keturunan yang dihasilkan.
Contohnya adalah hemofilia (gangguan perdarahan), thalassemia (kelainan produksi hemoglobin), anemia sel sabit (sel darah merah menjadi bentuk sabit), sampai pada gangguan kejiwaan karena keturunan ataupun berbagai gangguan lain pada tubuh.
Selain itu juga masing-masing pasangan harus berani jujur terhadap trauma tubuh yang pernah terjadi ataupun penyakit yang diderita.
Salah satu contoh adalah trauma tubuh yang terjadi pada testis (tempat produksi sperma) yang berpotensi mengakibatkan gagalnya testis untuk memproduksi sperma yang siap dalam pewarisan keturunan. Atau mungkin alergi dalam sistem pernapasan yang mengakibatkan asma berkepanjangan.
Semua hal pada poin ini adalah berbagai risiko yang memungkinkan diwariskan kepada anak-anak. Maka sebelum menikah lebih baik saling jujur agar anak-anak yang lahir dalam pernikahan tersebut anak-anak yang sepenuhnya sehat dan terhindar dari berbagai kelainan akibat mutasi genetik yang diwariskan dari ayah dan ibunya.