Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Egois, Ini 3 Hal yang Harus Diperhatikan Kalau Anda Perokok

10 Oktober 2022   20:21 Diperbarui: 12 Oktober 2022   17:45 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga di antara lima pria Indonesia adalah perokok(ilustrasi diambil dari laman alodokter.com)

Hey, sebenarnya juga tidak masalah, penghuni rumah juga berhak akan udara sehat dan rumah yang bebas asap dan bau rokok. Faktanya justru tamu perokok kadang tanpa sungkan meminta asbak sebagai tempat untuk membuang abu rokok. Nah lo kebalik kan, harusnya tamu perokok lah yang sungkan untuk merokok di dalam rumah kita, kok justru malah tuan rumah yang sungkan dan justru yang repot untuk menyediakan asbak sebagai tempat abu rokok. 

Aroma rokok di ruangan juga pertanda bahwa ruangan tersebut tercemar dengan nikotin loh, dan nikotin ini cukup berbahaya bagi anak-anak. Bahkan residu dari asap rokok ini dapat menempel pada benda-benda yang terpapar asap rokok. 

Dikutip dari lifestyle.kompas.com, bahkan disebutkan anak-anak dengan lingkungan orangtua yang merokok didapati memiliki nikotin tingkat tinggi di tangan mereka, ungkap studi yang diterbitkan dalam jurnal Tobacco Control.

Juga dilaporkan pada sebuah studi yang melibatkan 25 anak usia 5 tahun dari orangtua perokok. Nikotin terdeteksi pada semua tangan anak yang orangtuanya merokok. Para peneliti juga menemukan adanya cotinine (produk dibentuk setelah nikotin memasuki tubuh) dalam sampel air liur dari semua anak kecuali satu anak, dikutip dari lifestyle.kompas.com.

Bagaimana dengan tamu perokok di rumah non-perokok? Lebih merugikan kan, anak-anak menjadi korban dari tamu perokok yang datang kerumah hanya untuk sekedar bertamu, dan efeknya adalah pada resiko kesehatan anak, yaitu infeksi saluran pernafasan, telinga, dan yang paling sering adalah asma.

Come on, merokok boleh, tapi pastikan jangan merugikan orang lain bahkan anak-anak, dan bertamu juga boleh, asal tetap santun dan berempati ketika tuan rumah non-perokok. Bagaimana jika tuan rumah tetap perokok, stop juga, minimal kita tidak merugikan anggota keluarga ataupun orang lain yang berada di dalam rumah tersebut, yok jadi perokok bijak!
 

3. Jangan membuang puntung rokok sembarangan

Puntung rokok mengandung mikroplastik, logam berat dan bahan kimia lain (ilustrasi diambil dari laman bhinnekanusantara.id)
Puntung rokok mengandung mikroplastik, logam berat dan bahan kimia lain (ilustrasi diambil dari laman bhinnekanusantara.id)

Puntung rokok yang tidak dibuang dengan benar dapat terurai oleh faktor-faktor seperti sinar matahari dan kelembapan, sehingga melepaskan mikroplastik, logam berat, dan banyak bahan kimia lainnya yang berdampak pada kesehatan dan layanan ekosistem, seperti dikutip pada citarumharum.jabarprov.go.id 

Tidak hanya resiko seperti di atas, puntung rokok juga beresiko menimbulkan kebakaran, melukai orang lain jika dibuang sembarangan. Lingkungan juga terlihat kotor dan tidak sehat kala ditemukan puntung rokok yang berserakan di sembarang tempat. 

Saya kadang juga merasa kesal dengan puntung rokok ini, okelah merokok adalah hak asasi manusia, tapi yok lah kita sama-sama jaga lingkungan. Setelah merokok pastikan bahwa puntung yang dibuang sudah padam dan buanglah pada tempat yang telah disediakan. 

Puntung rokok ini ternyata juga mengandung resiko berbahaya lo untuk kesehatan, pada puntung rokok terdapat mikroplastik, logam berat dan bahan kimia berbahaya. Bahkan pada beberapa sumber, mikroplastik ini adalah bahan pencemar yang sangat berbahaya bagi tubuh. 

Tidak terlihat secara kasat mata dan bahkan temuan terakhir menemukan ada kandungan mikroplastik di dalam darah manusia, bisa jadi jangan-jangan mikroplastik ini dari puntung rokok yang telah terurai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun