Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bully Dalam Canda; Satu Sebab Tersembunyi Quiet Quitting

23 September 2022   13:23 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:20 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tolong Pak Jokowi, saya tak kuat dirundung dan dilecehkan di KPI, saya trauma buah zakar dicoret spidol oleh mereka"

Mengutip surat terbuka untuk Presiden Jokowi dari MS, korban perundungan di Komisi Penyiaran Indonesia dikutip dari artikel yang tayang pada  Kamis, 2 September 2021 - 15:14 WIB pada laman viva.co.id oleh : Ardela Nabila

Kasus MS ini sempat menjadi perhatian publik pada pertengahan tahun 2021, bagaimana tidak, apa yang terjadi pada MS berupa pembullyan dan pelecehan seksual ini terjadi di tempat kerjanya di Komisi Penyiaran Indonesia yang merupakan lembaga negara. 

Yang menjadikan publik terheran-heran adalah bagaimana bisa kasus pembullyan dan pelecehan seksual ini bisa terjadi pada lembaga yang merupakan lembaga negara.

MS didiagnosa mengalami depresi karena pembullyan dan pelecehan, jelas hal ini berefek pada kualitas kinerja MS. 

Boro-boro akan berinovasi, untuk sekedar melangkahkan kaki ke kantor pun serasa berat, kalau bukan karena ingat kebutuhan hidup harus menanggung kehidupan keluarga yang di rumah, MS pasti sudah tidak lagi bekerja pada lembaga tersebut. 

MS mengalami Quiet Quitting!

Tempat Kerja Juga Rentan Terjadi Bullying

Ilustrasi Bullying I Sumber Gambar: www.idntimes.com/life/inspiration/tenda-bersajak-nations/cara-menanggapi-bullying-c1c2?page=all
Ilustrasi Bullying I Sumber Gambar: www.idntimes.com/life/inspiration/tenda-bersajak-nations/cara-menanggapi-bullying-c1c2?page=all

lebih dari 60 juta pekerja pernah mengalami pembullyan

Mengutip laman Healthline, data Workplace Bullying Institute di Amerika Serikat pada 2017 dalam artikel yang terbit di https://gaya.tempo.co/read/1501905/.

MS mengalami Quiet Quitting, bekerja seperlunya saja, sekedar menjalankan tupoksinya agar tetap menerima gaji bulanan. Tidak mungkin akan peduli terhadap inovasi dan semangat menjalankan visi lembaga, yang penting datang, kerja, pulang, terima gaji, cukup.

Melihat dari kasus MS bahwa Quiet Quitting tidak sepenuhnya berasal dari faktor dalam diri pekerja saja, ada faktor dari luar juga yang kadang membuat pekerja menjadi Quiet Quitting, salah satunya adalah pembulyyan di tempat kerja. 

Selama ini mungkin kita abai terhadap penyebab fenomena Quiet Quitting ini yang berasal dari faktor luar diri pekerja, karena Quiet Quitting sering di kaitkan dengan pekerja yang memang malas bekerja, tidak memiliki etos kerja, bekerja sekedarnya hanya untuk mendapatkan gaji bulanan, artinya sumber Quiet Quitting berasal dari dalam diri pekerja itu sendiri. 

Tapi faktanya, justru penyebab awal dari Quiet Quitting ini kadang berasal dari faktor luar diri pekerja, salah satunya adalah pembullyan!

Berbeda dengan pembullyan yang terjadi di sekolah, pembullyan di tempat kerja biasanya lebih kreatif dan nampak tersembunyi. 

Jika pada usia sekolah pembullyan langsung tampak pada kekerasan fisik, pada pembullyan di tempat kerja biasanya terselubung dalam canda.

Quiet Quitting Akibat Bully Dalam Canda

Ilustrasi Bullying Di Tempat Kerja I Sumber Gambar: www.alodokter.com/
Ilustrasi Bullying Di Tempat Kerja I Sumber Gambar: www.alodokter.com/

"Itu hanya hal-hal yang sifatnya menurut lingkungan pergaulan mereka biasa sehari-hari. Nyolek-nyolek sesama laki-laki. Kebetulan pelapor ini kan berpakaian rapi selalu, bajunya dimasukin sering dicandain ditarik tiba-tiba bajunya. Kayak 'rapi amat lu', gitu-gitu aja," 


Ujar pengacara RD dan EO, Tegar Putuhena, saat dihubungi, Senin (6/9) seperti dikutip pada artikel yang tayang di news.detik.com/berita/d-5716218.

Para pelaku MS berkilah bahwa apa yang mereka lakukan terhadap MS hanya sekedar candaan saja, padahal apa yang mereka lakukan melukai harkat dan martabat MS sebagai seorang laki-laki, seorang ayah dan seorang suami. 

MS merasa harga dirinya hancur karena tidak berdaya atas apa yang terjadi pada dirinya, tapi justru para pelaku berkilah menganggap apa yang mereka lakukan pada MS ini hanya candaan saja, miris kan. 

"Canda"an pelaku ini bahkan sampai kepada kekerasan fisik dan seksual, awalnya MS dijadikan "budak", sering diminta untuk membelikan makanan oleh rekan kerjanya, tidak hanya itu pada suatu waktu MS pernah dengan sengaja di masukkan dalam kolam renang dalam dinginnya pagi ketika MS bersama para pelaku yang juga rekan kerjanya sedang berada dalam perjalanan dinas luar. 

Tidak berhenti di situ, MS bahkan pernah "dipegang" bersama-sama, dilucuti pakaiannya, di coret buah zakarnya, lalu hal itu di foto oleh para pelaku. 

Tidak bisa membayangkan bagaimana sakit hatinya MS yang bahkan pelaku sampai dengan saat ini mungkin masih menganggap itu hanya sesuatu untuk bahan bercanda atau lucu-lucuan saja.

Mengutip dari hellosehat.com; Zogby International juga menemukan bahwa 45% orang yang menjadi sasaran bullying di tempat kerja mengalami berbagai masalah kesehatan, hal demikian juga terjadi pada MS, hasil diagnosa memaparkan bahwa MS mengalami peningkatan asam lambung dan berbagai gejala gangguan kesehatan lainnya, otomatis dengan hal ini bagi MS bekerja menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, fisik dan psikis MS terluka, hal ini menjadi sebab MS mengalami Quiet Quitting, karena sebuah hal yang pelaku anggap ini sebuah "canda" saja, miris!


Apa yang harus dilakukan?

Apa yang terjadi pada MS bisa terjadi di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Bisa menimpa tetangga, kerabat bahkan mungkin kita sendiri. Lalu apa yang harus dilakukan jika berada dalam posisi MS, mengalami pembullyan dalam balutan canda?

1. Katakan Kepada Pelaku Bahwa Tindakannya Mengganggu

Ilustrasi Bicara Tehadap Pelaku Bully Dalam Canda I Sumber Gambar: cdn.idntimes.com/content-images/community/2021/10/1-liza-summer
Ilustrasi Bicara Tehadap Pelaku Bully Dalam Canda I Sumber Gambar: cdn.idntimes.com/content-images/community/2021/10/1-liza-summer

"Biarkan orang tersebut bertanggung jawab mengetahui bahwa perilaku atau komentar mereka tidak diinginkan, terkadang (ini) bisa cukup untuk mengatasi aksi bullying sejak awal"

Kata Chris Kisby, seorang mitra hukum ketenagakerjaan di Shakespeare Martineau seperti dikutip dalam www.suara.com/health/2017/07/18/082045/

Ini adalah penolakan paling awal dalam menghadapi pembullyan dalam canda. Konfirmasi kepada pelaku bahwa perbuatannya ini tidak baik dan kita tidak suka dengan perbuatan yang pelaku lakukan kepada kita. 

Bisa jadi dalam proses konfirmasi ini, pelaku akan mengelak atau mungkin balik marah kepada kita, hal ini wajar karena sebenarnya pelaku sedang melakukan penjajakan terhadap nyali kita kepada mereka.

Pastikan kita telah menyiapkan keberanian lebih dan rencana cadangan ketika akan melakukan konfirmasi ini, agar apa yang kita sampaikan terdengar jelas, yakin, berwibawa dan menunjukkan bahwa kita adalah seorang yang kuat agar penolakan kita ini membuat pelaku harus berpikir ulang jika akan mengulangi perbuatannya. 

Tindakan konfirmasi ini penting dilakukan, hal ini bisa menjadi awal bagi pelaku untuk bisa menghentikan aksinya dan akan mengubah pola pikir pelaku bahwa kita adalah kawan yang harus disegani karena telah berani "menantang" terhadap aksi bullying yang berbalut canda yang pelaku lakukan.

2. Gesture Percaya Diri Dan Super Power

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/28/164237120/hai-pria-simak-trik-bergaya-layering-demi-tampil-keren?page=all
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/28/164237120/hai-pria-simak-trik-bergaya-layering-demi-tampil-keren?page=all

Cobalah berjalan dengan punggung tegak dan dagu terangkat untuk menyampaikan 'pesan' bahwa kamu bukan orang yang lemah.

Seperti dikutip pada https://www.merdeka.com/gaya/7-hal-yang-bisa-dilakukan-jika-kamu-jadi-korban-bullying Rabu, 10 April 2019 11:48 oleh Tantri Setyorini.

Gesture tubuh juga merupakan komponen penting dalam membentuk apa yang dipikirkan orang terhadap kita. Berjalan dengan punggung tegak dan dagu terangkat serta langkah yang mantap membuat kesan bahwa kita adalah seorang yang percaya diri dan tidak mudah di tindas. 

Tampilan ini penting, sebab gesture yang terlihat menjadi sebuah kesan yang selalu tersemat oleh pelaku. Pelaku kadang mengukur nyali kita dari gesture tubuh yang sering kita tampilkan. 

Maka jangan pernah buat gesture konyol pada lingkungan kerja yang toksik, karena bukannya menjadi semakin akrab kepada rekan kerja, justru hal ini malah menjadi peluang pelaku untuk semakin berani melakukan tindakan pembullyan berbalut canda kepada kita.

Tunjukkan bahwa kita adalah orang yang kuat!

3. Laporkan Kepada Pihak Berwajib

Ilustrasi Melaporkan I Sumber Gambar: https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/17024701
Ilustrasi Melaporkan I Sumber Gambar: https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/17024701

Apabila semua cara ini tidak memungkinkan, laporkan pada pihak berwajib. Pada tahap ini, kamu membutuhkan bantuan profesional untuk menghadapi semuanya dan perlahan memulihkan diri. 

Seperti dikutip dalam https://gaya.tempo.co/read/1501905/Jumat, 3 September 2021 12:46 WIB

Apabila ternyata kedua hal di atas tidak mempan, pelaku tetap saja melakukan pembullyan berbalut canda terhadap kita, maka saatnya kita laporkan perbuatan pelaku ini kepada pihak berwajib. 

Pada proses ini tentunya kita harus menyiapkan berbagai bukti-bukti pendukung untuk melaporkan pelaku kepada pihak berwajib, dan jangan lupa mencari pendamping hukum dalam melakukan pelaporan ini, karena kadang banyak yang meremehkan kejahatan pembullyan ini, dianggap sebagai sesuatu yang remeh dan bahkan menganggap korban adalah orang yang lemah, yang seharusnya bisa melakukan perlawanan tetapi karena tidak memiliki nyali maka akhirnya menjadi korban. 

Perjalanan kasus MS menjadi bukti bahwa kadang pembullyan berbalut canda ini dianggap sebagai sesuatu yang remeh, buktinya sampai dengan saat ini kasus belum juga selesai dan MS belum juga menerima keadilan yang diharapkan, maka penting korban pembullyan memiliki pendamping hukum, agar kasusnya segera menjadi bahan perhatian dan segera terselesaikan dengan baik. 

Tidak Mudah Mencegah Pembullyan Dalam Canda

Ilustrasi Melawan Bullying I Sumber Gambar: https://www.femina.co.id/career/rayakan-hari-toleransi-sedunia-yuk-stop-bullying-di-tempat-kerja-
Ilustrasi Melawan Bullying I Sumber Gambar: https://www.femina.co.id/career/rayakan-hari-toleransi-sedunia-yuk-stop-bullying-di-tempat-kerja-

Memang tidak mudah ketika kita berada dalam situasi yang pelik tersebut, kadang korban memilih untuk diam dibandingkan melaporkan kejadian tersebut kepada atasan atau pihak berwajib. Tapi dari kasus MS seharusnya kita belajar, bahwa pelaku pembullyan tidak akan berhenti sampai kita mati! 

Bully berbalut canda ini harus dihentikan dan juga dilaporkan, tidak adil bagi siapapun yang menjadi korban untuk tetap diam, karena korban pasti akan sangat dirugikan, luka fisik dan psikis yang akhirnya berdampak pada Quiet Quitting pada korban, dan akhirnya tanpa peduli dengan sebab apapun si Bos pun meng Quiet Firing kan korban! 

Tidak adil kan, korban pasti sangat dirugikan, yok Lawan dan Laporkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun