Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bully Dalam Canda; Satu Sebab Tersembunyi Quiet Quitting

23 September 2022   13:23 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:20 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gesture tubuh juga merupakan komponen penting dalam membentuk apa yang dipikirkan orang terhadap kita. Berjalan dengan punggung tegak dan dagu terangkat serta langkah yang mantap membuat kesan bahwa kita adalah seorang yang percaya diri dan tidak mudah di tindas. 

Tampilan ini penting, sebab gesture yang terlihat menjadi sebuah kesan yang selalu tersemat oleh pelaku. Pelaku kadang mengukur nyali kita dari gesture tubuh yang sering kita tampilkan. 

Maka jangan pernah buat gesture konyol pada lingkungan kerja yang toksik, karena bukannya menjadi semakin akrab kepada rekan kerja, justru hal ini malah menjadi peluang pelaku untuk semakin berani melakukan tindakan pembullyan berbalut canda kepada kita.

Tunjukkan bahwa kita adalah orang yang kuat!

3. Laporkan Kepada Pihak Berwajib

Ilustrasi Melaporkan I Sumber Gambar: https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/17024701
Ilustrasi Melaporkan I Sumber Gambar: https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/17024701

Apabila semua cara ini tidak memungkinkan, laporkan pada pihak berwajib. Pada tahap ini, kamu membutuhkan bantuan profesional untuk menghadapi semuanya dan perlahan memulihkan diri. 

Seperti dikutip dalam https://gaya.tempo.co/read/1501905/Jumat, 3 September 2021 12:46 WIB

Apabila ternyata kedua hal di atas tidak mempan, pelaku tetap saja melakukan pembullyan berbalut canda terhadap kita, maka saatnya kita laporkan perbuatan pelaku ini kepada pihak berwajib. 

Pada proses ini tentunya kita harus menyiapkan berbagai bukti-bukti pendukung untuk melaporkan pelaku kepada pihak berwajib, dan jangan lupa mencari pendamping hukum dalam melakukan pelaporan ini, karena kadang banyak yang meremehkan kejahatan pembullyan ini, dianggap sebagai sesuatu yang remeh dan bahkan menganggap korban adalah orang yang lemah, yang seharusnya bisa melakukan perlawanan tetapi karena tidak memiliki nyali maka akhirnya menjadi korban. 

Perjalanan kasus MS menjadi bukti bahwa kadang pembullyan berbalut canda ini dianggap sebagai sesuatu yang remeh, buktinya sampai dengan saat ini kasus belum juga selesai dan MS belum juga menerima keadilan yang diharapkan, maka penting korban pembullyan memiliki pendamping hukum, agar kasusnya segera menjadi bahan perhatian dan segera terselesaikan dengan baik. 

Tidak Mudah Mencegah Pembullyan Dalam Canda

Ilustrasi Melawan Bullying I Sumber Gambar: https://www.femina.co.id/career/rayakan-hari-toleransi-sedunia-yuk-stop-bullying-di-tempat-kerja-
Ilustrasi Melawan Bullying I Sumber Gambar: https://www.femina.co.id/career/rayakan-hari-toleransi-sedunia-yuk-stop-bullying-di-tempat-kerja-

Memang tidak mudah ketika kita berada dalam situasi yang pelik tersebut, kadang korban memilih untuk diam dibandingkan melaporkan kejadian tersebut kepada atasan atau pihak berwajib. Tapi dari kasus MS seharusnya kita belajar, bahwa pelaku pembullyan tidak akan berhenti sampai kita mati! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun