Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Capital Gain, Penyelamat Tabungan dari Inflasi dan Bunga 0 Persen

16 September 2022   22:39 Diperbarui: 26 September 2022   07:15 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"(menabung di bank) sudah tidak menguntungkan apalagi nominal simpanannya kecil, karena antara bunga yang didapatkan dengan biaya administrasi, pajak akan menggerus nilai simpanan," ujar Bhima Yudhistira Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) kepada Kompas.com, Jumat (9/9/2022). 

Dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id secara sederhana suku bunga diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produk bank tersebut. 

Pada laman yang sama dijelaskan lebih spesifik bahwa bunga simpanan adalah balas jasa dari bank kepada nasabah atas jasa nasabah menyimpan uangnya di bank, atau bisa juga disebut sebagai suku bunga tabungan.

Suku bunga tabungan ini sekaligus menjadi daya tarik bagi nasabah untuk tetap menabung di bank, semakin tinggi suku bunga tabungan, maka semakin banyak cuan yang di dapatkan. 

Sebagai contoh Tabungan Danamon Lebih program tabungan dari Bank Danamon, memberikan suku bunga tabungan 0 persen bagi yang menabung di bawah Rp 500.000, bunga tabungan 0, 10 persen bagi yang memiliki tabungan Rp 500.000 sampai dengan Rp 50 juta, dan suku bunga tabungan 0, 25 persen untuk mereka yang memiliki tabungan di atas Rp 1 miliar. 

Untuk perhitungan berapa bunga/ cuan yang diperoleh dari jumlah nominal tabungan di rekening kita, bisa langsung merujuk pada laman bank masing-masing ya.

Apa penyebab bunga o persen?

Ketua Himbara I Sumber Gambar: https://money.kompas.com/ dari Dokumen BRI
Ketua Himbara I Sumber Gambar: https://money.kompas.com/ dari Dokumen BRI

". . .rendahnya permintaan kredit perbankan yang berimbas pada penurunan pertumbuhan kredit," ujar Sunarso yang menjabat sebagai Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)seperti dikutip dari www.cnbcindonesia.com 13 September 2022 pukul 18:28 wib.

Bunga tabungan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pengajuan kredit oleh masyarakat, dan pada masa pandemi ini, banyak masyarakat yang enggan untuk memulai usaha karena adanya penetapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, hal itu menyebabkan asumsi bahwa tingkat konsumsi akan rendah sehingga membuat masyarakat takut rugi untuk memulai usaha dengan mengajukan kredit ke bank.

Walau bunga o persen Bank tetap dibutuhkan masyarakat

Eko Endarto Perencana Keuangan dari Finansia Consulting I Sumber Gambar: www.traveloka.com
Eko Endarto Perencana Keuangan dari Finansia Consulting I Sumber Gambar: www.traveloka.com

"Walau terpotong biaya administrasi bulanan, menabung di tabungan jauh lebih aman ketimbang menyimpan secara konvensional atau berbentuk tunai," ujar Eko Endarto Perencana Keuangan dari Finansia Consulting  keuangan.kontan.co.id Jumat, 04 September 2020 / 16:31 WIB

Selain hal di atas yang membuat animo masyarakat tetap tinggi menabung di bank adalah karena trend. 

Merebaknya trend belanja online menjadikan tabungan di bank sesuatu yang sangat diperlukan untuk menyelesaikan transaksi yang telah di lakukan. 

Jadi tidak masalah untuk tetap nabung di bank untuk beberapa alasan di atas.

Bunga Tabungan Tidak Melebihi Inflasi

Alpino Kianjaya (berbaju batik) dalam diskusi CEO Focus 2017 Jakarta, Senin (6/11) I Sumber Gambar: Kompas
Alpino Kianjaya (berbaju batik) dalam diskusi CEO Focus 2017 Jakarta, Senin (6/11) I Sumber Gambar: Kompas

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan:  

"Menabung di bank tidak tidak memiliki manfaat lebih, sebab bunganya tidak lebih dari inflasi. Contoh kita nabung di bank Rp10 jutaan, bunga setahunnya paling 6 persen. Kalau perbulannya bunganya itu paling tidak melebihi biaya administrasinya Rp17 ribu. Bagaimana kita bisa kaya?" dikutip dari economy.okezone.com pada Jum'at 21 Oktober 2016 17:40 WIB

Tidak perlu risau akibat kebijakan baru penetapan suku bunga 0 persen, jika hanya menggunakan bank sebagai media transaksional via daring, yang harus di risaukan adalah jika anda menabung di bank dengan berharap "cuan" tentu dengan kebijakan yang baru ini kita harus mulai menyusun strategi lain untuk berharap cuan pada tabungan kita.

Seperti dikutip dari Alpino Kinjaya di atas sebenarnya menabung di bank ini "tidak akan membuat kita kaya" apalagi dengan bunga 0 persen sekarang, nilai tabungan kita akan semakin tergerus oleh arus inflasi yang tiap tahun selalu meningkat. 

Menabung di bank sejatinya hanya untuk "mengamankan" uang kita, tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa hanya dengan "mengamankan" uang di bank, kita tidak akan bertambah kaya, justru nilai uang kita akan tergerus inflasi. 

Apalagi dengan kebijakan baru dari bank dengan bunga 0 persen, jumlah uang justru malah bisa menjadi berkurang, jadi tidak berlebihan menabung di bank membuat kita "miskin". Dengan berbagai alasan di atas, masih tertarik kah menabung di bank?

Capital Gain pengganti bunga bank

Kebijakan bunga 0 persen ini seharusnya menjadi suatu momentum bagi kita semua untuk memikirkan strategi baru dari hanya sekedar mengamankan uang kita secara fisik dari kehilangan uang, tapi lebih dari itu menjadi momentum kita untuk berpikir bagaimana untuk tetap mengamankan "nilai" uang. 

Dari uraian di atas seharusnya kita sepakat bahwa uang di dalam tabungan kita tidak akan bertambah, baik secara fisik dan juga nilainya, bahkan ada kecenderungan untuk menjadi berkurang.

Lalu apa solusi dalam"mengamankan" uang kita?

Ilustrasi Belanja di Alfamart I 1 Lembar Saham Alfamart Senilai Rp 2.230,- I Sumber Gambar: https://money.kompas.com/
Ilustrasi Belanja di Alfamart I 1 Lembar Saham Alfamart Senilai Rp 2.230,- I Sumber Gambar: https://money.kompas.com/

Dilansir dari investor.id mengutip dari Pintu Academy Jumat, 22 Juli 2022 | 14:09 WIB, Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual dikurangi harga awal saat membeli saham. 

Yap, benar, Capital Gain! 

Langsung pada sebuah contoh saja ya, Secara sederhana Capital Gain adalah cuan yang diperoleh dari selisih harga beli dengan harga jual. Di bawah ini disajikan tabel yang menerangkan tentang Capital Gain.

Transaksi Nabung Saham I Dokumentasi Pribadi
Transaksi Nabung Saham I Dokumentasi Pribadi

Gambar di atas adalah gambar tangkap layar dari transaksi saham dengan kode AMRT atau lebih dikenal dengan nama perusahaan Alfamart. 

Berikut ini penjelasan dengan menggunakan tabel untuk transaksi di atas;

Transaksi Nabung Saham I Dokumentasi Pribadi
Transaksi Nabung Saham I Dokumentasi Pribadi

Satu lembar saham Alfamart pada tanggal 7 Juli 2022 adalah Rp 2.010, dan saat di jual  pada tanggal 13 September 2022 satu lembar saham Alfamart mengalami kenaikan harga menjadi Rp 2.220.

Nah, Capital Gain yang diperoleh dari selisih harga jual dengan harga beli adalah sebesar Rp 210 per lembar saham, dengan kata lain kita mendapatkan cuan Rp 210 per lembar sahamnya.

Pada transaksi tersebut pembelian saham Alfamart sebanyak 2.700 lembar atau senilai dengan Rp 5.427.00 pada tanggal 7 Juli 2022, dan pada saat di jual pada tanggal 13 September 2022 sebanyak 2.700 lembar saham Alfamart tersebut naik menjadi Rp 5.994.000, berdasarkan hitungan di atas, maka cuan yang diperoleh adalah senilai Rp 567.000 dalam jangka waktu kurang lebih dua bulan dari tanggal 7 Juli 2022 - 13 September 2022. 

Jika diprosentasekan maka cuan nya sekitar 10,45%! 

Apakah ada bunga tabungan bank sebesar 10,45% dalam jangka waktu hanya dua bulan dengan saldo yang hanya 5 jutaan saja?

Menarik bukan, tapi perburuan Capital Gain ini bukan tanpa resiko lo, kita harus sangat cermat dan teliti dalam memilih perusahaan yang akan kita beli. 

www.google.com
www.google.com

Pada tanggal 12 Januari 2018 harga per lembar saham UNVR atau dikenal dengan Unilever adalah Rp 10.850 dan saat ini harga per lembar dari Unilever adalah Rp 4.630 per lembar sahamnya.

Artinya, harga saham Unilever mengalami penurunan yang luar biasa lebih dari 50% dari 2018 sampai dengan saat ini. Secara sederhana, jika kita investasikan dana kita sebesar Rp 10 juta pada tahun 2018 maka kini dana kita akan turun menjadi Rp 4 juta saja.

Tetap ada resiko dibalik keuntungan yang besar ya, calon-calon investor diharapkan memahami resiko yang mungkin muncul pada setiap perburuan capital gain melalui pembelian saham yang dilakukan, dan perusahaan mana yang harus dibeli? 

Kantor Bursa Efek Indonesia I Sumber Gambar: https://pasardana.id/
Kantor Bursa Efek Indonesia I Sumber Gambar: https://pasardana.id/

Profil perusahaan tercatat bisa di akses pada laman berikut ada sebanyak 810 perusahaan tercatat yang bisa kita buru capital gain nya.

Profil Perusahaan Tercatat I Sumber Gambar: https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/
Profil Perusahaan Tercatat I Sumber Gambar: https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/

Pada perburuan capital gain melalui investasi saham ini tidak diperlukan dana yang terlalu besar, kita bisa memulai hanya dengan nominal uang puluhan rupiah saja tidak sampai puluhan juta lo, tergantung harga saham per lembar dan berapa lembar jumlah yang dibeli, tentunya semakin sedikit lembar yang di beli maka semakin sedikit pula cuan yang didapat.

Capital Gain Menyelamatkan Tabungan (saham) Kita Dari Inflasi

Pedagang beras di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra I Sumber Gambar: kumparan.com/
Pedagang beras di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra I Sumber Gambar: kumparan.com/

Dilansir dari nasional.kontan.co.id Selasa, 02 Agustus 2022 / 16:58 WIB, Hari-hari ke depan ekonomi Indonesia makin terasa berat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64% month on month (mom), atau dan membuat inflasi tahunan sudah hampir tembus 5% year on year (yoy), atau berada di level 4,94% yoy.

Nilai inflasi naik pada tiap bulannya sebesar 0,64%/ bulan jika dihitung dalam tahun maka laju inflasi sebesar 5%/ tahun, apakah setimpal dengan bunga tabungan yang hanya 0,25% per bulan? 

Oke, jika terlalu rumit penjelasan di atas kita menggunakan satuan yang berbeda; 

Pada Juli 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.629,00 per kg (sumber bps.go.id), pada 14 September 2022 harga beras naik menjadi Rp12.050/Kg (sumber: dataindonesia.id).

Dokumen Pribadi Perhitungan Inflasi
Dokumen Pribadi Perhitungan Inflasi

Uang yang kita genggam pada bulan Juli 2022 nilainya menjadi tidak sama pada bulan September 2022, inilah yang disebut sebagai inflasi. 

Bagaimana dengan tabungan kita di bank, tentunya akan tergerus inflasi, dan Capital Gain adalah salah satu penyelamat uang kita dari inflasi, karena memberikan tingkat imbal balik yang bisa jadi lebih besar dari prosentase inflasi yang terjadi.

Jadi apakah masih ragu untuk beralih dari bunga tabungan ke Capital Gain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun