Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Bjorka, Nasionalisme dan Demo Era Baru

15 September 2022   21:27 Diperbarui: 16 September 2022   10:14 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denny Siregar Aktivis Penggiat Sosial Media I Sumber Gambar: KOMPAS.com/ FABIAN JANUARIUS KUWADO

Jika biasanya para hacker melakukan pembobolan data hanya untuk kepentingan pribadi, terbatas pada eksistensi diri dan motif ekonomi, pada fenomena "Bjorka" ini, ada aroma nasionalisme di balik aksi yang dilakukannya ini.

Bagaimana gaya nasionalisme Bjorka dalam aksi pembobolan ini?

Bjorka, sejak 4 September lalu nama ini kian santer di dengar, bahkan ada setidaknya 86.300.000 kueri terkait yang di tampilkan ketika kita melakukan pencarian dengan menggunakan kata Bjorka. Banyak dukungan ada juga yang menyesalkan atas aksi yang dilakukan oleh Bjorka ini.

Bagi mereka yang memberikan dukungan, aksi Bjorka ini disebut heroik, sebab dalam setiap aksinya Bjorka memiliki perhatian serius terhadap segala kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah.

Berikut adalah beberapa aksi Bjorka dengan aroma nasionalisme yang kental;

1. Bjorka Ingin Menunjukkan Konsistensi Pemerintah Terhadap Kebijakan Yang Ditetapkan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan disebut hanya 2 kali vaksin I Sumber Gambar: money.kompas.com dari Dokumentasi Kemenko Marves
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan disebut hanya 2 kali vaksin I Sumber Gambar: money.kompas.com dari Dokumentasi Kemenko Marves

Ternyata @luhut_binsar baru 2x vaksin ygy, padahal dia yg getol suruh orang boster, gak malu tuh ? #bjorka #lbp #indonesia,

dikutip dari kompas.com pada 13 September 2022 pukul 09.31 komentar di ambil dari salah satu cuitan warganet di Twitter
 

Gara-gara aksi Bjorka ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dituding hanya 2 kali melakukan Vaksin, hal ini berdasarkan unggahan data yang telah di bobol oleh Bjorka. 

Warganet merasa geram, karena diketahui Luhut Binsar Panjaitan adalah orang yang sangat getol meminta masyarakat untuk vaksin, bahkan vaksin menjadi sebuah persyaratan bagi tiap warga negara dalam melakukan berbagai kegiatan yang biasanya di lakukan. 

Andai data ini benar, maka Menko Marves Luhut harus menjelaskan alasan mengapa beliau hanya 2 kali melakukan vaksin, apakah terdapat masalah dalam kesehatan atau terdapat penyakit bawaan sehingga fatal jika melakukan vaksin Booster.

Data yang di unggah oleh Bjorka juga belum tentu sepenuhnya benar, bisa saja data ini adalah data palsu yang hanya dibuat-buat semata untuk mencari kegaduhan dan popularitas.

Tetapi dalam hal ini Bjorka seolah-olah ingin menguji konsistensi pemerintah dalam melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu sendiri.

2. Bjorka menuding Denny Siregar Berpotensi Mempolarisasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Denny Siregar Aktivis Penggiat Sosial Media I Sumber Gambar: KOMPAS.com/ FABIAN JANUARIUS KUWADO
Denny Siregar Aktivis Penggiat Sosial Media I Sumber Gambar: KOMPAS.com/ FABIAN JANUARIUS KUWADO

Hai @Dennysiregar7. Bagaimana rasanya hidup menggunakan uang pajak dari orang Indonesia tapi malah menggunakan internet untuk mempolarisasi orang?

Demikian bunyi kicauan Bjorka dalam bahasa Inggris dikutip dari www.cnnindonesia.com pada Selasa, 13 September 2022 pukul 07.15 WIB.


Dalam kicauannya Bjorka menuding Denny Siregar sebagai seorang yang di bayar oleh negara, tetapi aktivitasnya dalam bermedia sosial justru berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. 

Diketahui Denny Siregar adalah seorang aktivis dalam media sosial, narasi yang Denny buat selalu mengundang pro kontra di dalam masyarakat, bahkan Denny disebut-sebut sebagai penggiat media sosial pendukung pasangan tertentu. 

Pada beberapa cuitan juga Denny Siregar mengkait-kaitkan apa yang sedang terjadi dengan agama dan golongan tertentu, hal ini lah yang membuat Denny Siregar menjadi kontroversial.

Ditambah dengan penilaian beberapa warganet bahwa aparat penegak hukum pilih kasih terhadap Denny Siregar, dibandingkan dengan kasus lain yang sama dengan segera dapat tertangani dengan cepat.

Bjorka menuding bahwa Denny Siregar berpotensi membahayakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Bjorka Meminta Pemerintah Untuk "The right man on the right place"

Menteri Kominfo Johnny G. Plate I Sumber Gambar: jakartautara.pikiran-rakyat.com dari kominfo.go.id 
Menteri Kominfo Johnny G. Plate I Sumber Gambar: jakartautara.pikiran-rakyat.com dari kominfo.go.id 

Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi

Seperti dikutip pada cnnindonesia.com, Senin, 12 September pukul 06.40 WIB. 

Bjorka mengklaim membobol sebanyak 1,3 milyar data registrasi sim card dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

Bjorka ingin menunjukkan bahwa seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dengan apa yang dia pimpin maka akibatnya akan fatal. 

Sarkasme Bjorka dalam cuitan tersebut ditenggarai karena kebijakan Presiden Jokowi yang memilih Menteri Komunikasi dan Informatika bukan dari pakar komunikasi dan informatika tetapi dari elit politik partai tertentu.

Dikutip dari laman kominfo.go.id 23 Oktober 2019, dari 38 nama anggota kabinet Indonesia maju, ada 16 orang yang berasal dari partai politik dan sebanyak 22 orang berasal dari profesional. 

Kemungkinan Bjorka mengganggap ini sebagai sebuah kebijakan yang tidak tepat, Bjorka menilai sekelas lembaga Kementrian harus dipimpin oleh seseorang yang memang paham dengan seluk beluk apa yang dia pimpin. 

4. Bjorka Menunjukan Keamanan Siber Badan Intelijen Negara Rendah

ILUSTRASI Badan Intelijen Negara atau BIN yang kini di bawah Presiden I Sumber Gambar: https://nasional.kontan.co.id/
ILUSTRASI Badan Intelijen Negara atau BIN yang kini di bawah Presiden I Sumber Gambar: https://nasional.kontan.co.id/

(berhasil membobol dokumen negara) berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia

Ujar Bjorka dalam unggahannya di breached.to, pada Jumat (9/9) seperti dikutip dalam cnnindonesia.com 10 September 2022 pukul 10.15 WIB.

Pada cuitan ini Bjorka seakan memberikan penggambaran akan rendahnya tingkat keamanan siber Badan Intelijen Negara yang notabene adalah lembaga paling penting dalam mengelola segala informasi yang bersifat rahasia negara. 

Jika memang cuitan ini terbukti, maka sudah semestinya pemerintah dalam hal ini Badan Intelijen Negara harus segera berbenah sesegera mungkin dalam upaya pengamanan siber pada lembaga penting tersebut.

Benang Merah

...ini adalah era baru untuk berdemo dengan cara berbeda...

cuitan Bjorka seperti dikutip dari cnnindonesia.com tanggal 12 september 2022 pukul 06.40 WIB

Tentu saja pembobolan data yang dilakukan oleh Bjorka adalah tindakan yang melanggar hukum, dan hal ini menjadi potensi yang sangat berbahaya bagi keamanan dan stabilitas dalam negeri. 

Tak tanggung-tanggung, yang di bobol adalah data pribadi kependudukan kita; nama, nik dan nomor telepon, sebanyak 1,4 milyar, jumlah yang sangat fantastis, dan jika data tersebut jatuh kepada tangan yang salah, tentu hal tersebut menjadi masalah.

Andaikan apa yang di klaim Bjorka adalah benar, maka Bjorka adalah hacker ala ala nasionalis, mengingat Bjorka ini bisa dengan mudahnya meng-otak-atik seluruh data bahkan mungkin seluruh perangkat negara yang terhubung dengan internet, bisa saja jika tidak diiringi dengan rasa nasionalisme, perbuatan Bjorka akan sungguh sangat jauh merugikan dan merusak tatanan data dan bernegara Indonesia. 

Sejauh ini, pembobolan yang dilakukan Bjorka masih dalam tahap "aman", tidak menampilkan data rahasia terpendam yang bisa saja mengganggu stabilitas di dalam negeri.

Bjorka menyebut aksinya ini sebagai era baru dalam berdemo, jika biasanya demo dengan pengerahan masa yang besar, maka Bjorka memilih gaya baru demo dengan cara cerdas dan efisien, yaitu melalui pembobolan data.  Apa yang dilakukan Bjorka ini terbukti efektif mencuri perhatian pemerintah dan nasional.

Efektif dalam menyita perhatian pemerintah dan segera mendapat perhatian oleh pemerintah walaupun dengan cara yang salah. Sudah saatnya pemerintah untuk segera memperbaiki sistem tatanan dalam pola kebijakan, konsistensi dan juga keamanan siber negara. 

Bisa jadi Bjorka ini adalah pemuda nasionalis cerdas yang merasa putus asa dan tidak puas terhadap segala kebijakan pemerintah.

Bjorka memiliki ketertarikan dan kecenderungan untuk memperbaiki tatanan sistem yang ada pada pemerintah Indonesia, dalam beberapa cuitan yang ditulis terlihat bahwa Bjorka sangat open dengan keadaan yang terjadi di Indonesia, 

bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi kalau saja Bjorka tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun