Tentu saja pembobolan data yang dilakukan oleh Bjorka adalah tindakan yang melanggar hukum, dan hal ini menjadi potensi yang sangat berbahaya bagi keamanan dan stabilitas dalam negeri.Â
Tak tanggung-tanggung, yang di bobol adalah data pribadi kependudukan kita; nama, nik dan nomor telepon, sebanyak 1,4 milyar, jumlah yang sangat fantastis, dan jika data tersebut jatuh kepada tangan yang salah, tentu hal tersebut menjadi masalah.
Andaikan apa yang di klaim Bjorka adalah benar, maka Bjorka adalah hacker ala ala nasionalis, mengingat Bjorka ini bisa dengan mudahnya meng-otak-atik seluruh data bahkan mungkin seluruh perangkat negara yang terhubung dengan internet, bisa saja jika tidak diiringi dengan rasa nasionalisme, perbuatan Bjorka akan sungguh sangat jauh merugikan dan merusak tatanan data dan bernegara Indonesia.Â
Sejauh ini, pembobolan yang dilakukan Bjorka masih dalam tahap "aman", tidak menampilkan data rahasia terpendam yang bisa saja mengganggu stabilitas di dalam negeri.
Bjorka menyebut aksinya ini sebagai era baru dalam berdemo, jika biasanya demo dengan pengerahan masa yang besar, maka Bjorka memilih gaya baru demo dengan cara cerdas dan efisien, yaitu melalui pembobolan data. Â Apa yang dilakukan Bjorka ini terbukti efektif mencuri perhatian pemerintah dan nasional.
Efektif dalam menyita perhatian pemerintah dan segera mendapat perhatian oleh pemerintah walaupun dengan cara yang salah. Sudah saatnya pemerintah untuk segera memperbaiki sistem tatanan dalam pola kebijakan, konsistensi dan juga keamanan siber negara.Â
Bisa jadi Bjorka ini adalah pemuda nasionalis cerdas yang merasa putus asa dan tidak puas terhadap segala kebijakan pemerintah.
Bjorka memiliki ketertarikan dan kecenderungan untuk memperbaiki tatanan sistem yang ada pada pemerintah Indonesia, dalam beberapa cuitan yang ditulis terlihat bahwa Bjorka sangat open dengan keadaan yang terjadi di Indonesia,Â
bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi kalau saja Bjorka tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H