Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kiat-Kiat Self Healing, Pencegahan Korban Konflik dari Aksi Bunuh Diri

8 September 2022   13:50 Diperbarui: 8 September 2022   16:02 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebab-sebab apa sehingga seseorang memutuskan untuk mengakhiri kehidupannya? (Kompas.com dari Shutterstock)

"Iya benar, korban seorang dokter dan penyebab kematian karena gantung diri"

Keterangan dari Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febriyanto Prayoga berdasarkan hasil olah TKP. 

Diberitakan melalui regional.kompas.com AR (29) asal kabupaten Gresik yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya, disebut-sebut korban memang sedang cekcok dengan HA, yang di duga keduanya memiliki hubungan asmara. 

Miris ya, melihat korban adalah seorang mahasiswa kedokteran yang notabene pasti sudah paham dengan berbagai gangguan kesehatan dan bebagai metode tentang penyembuhannya. 

Apa yang menyebabkan AR gantung diri, sebab-sebab apa sehingga seseorang memutuskan untuk mengakhiri kehidupannya?

Pola pikir AR sepertinya berbanding terbalik dengan prinsip disiplin ilmu yang sedang dia tempuh, korban adalah calon dokter, dan kita tahu lah, dokter adalah rujukan ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan. Kenapa ke dokter? karena dokter ini adalah seorang profesional yang mahfum kita percayai bisa "menyembuhkan" gangguan-gangguan kesehatan yang kita alami. 

Faktanya ternyata AR tidak bisa "menyembuhkan diri sendiri", justru dia menjadi korban atas konflik yang sedang di alami.

Apa itu Self Healing?

Sempat populer juga pada media sosial trend kata "healing" , tapi berbeda dengan "self healing" . Kata healing di sini biasanya merujuk pada aktivitas tertentu untuk menghilangkan kebosanan, kegundahan atau sekedar melepas penat. Healing menjadi caption dari foto atau video seseorang yang sedang melaksanakan aktivitas, biasanya aktivitas ini berupa traveling, sedang berenang di air terjun, rebahan di pinggir pantai, atau sedang berada di puncak gunung, dengan ditambahi caption "healing". 

Berbeda dengan healing, self healing ini merujuk kepada kemampuan seseorang dalam mengobati luka atau trauma di dalam hati. 

Jika healing merujuk pada aktifitas, self healing ini merujuk pada kemampuan/ manajemen hati. Dua-duanya bisa saja saling berkaitan satu sama lain, di dalam self healing bisa saja jalan keluarnya adalah healing. Tapi tidak mesti juga mengobati hati/ self healing harus dengan jalan-jalan/ healing.

AR adalah sebuah contoh dari nihilnya self healing dalam diri sesorang, pada Desember 2021 ada juga kisah yang serupa dengan AR ini, NWR seorang mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di Malang harus tewas dengan tragis usai menenggak racun serangga di pusara ayahnya, disebut-sebut kehamilan NWR hasil hubungan di luar nikah dengan Bripka Randi adalah salah satu penyebab dari keputusan yang fatal tersebut.

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang luput dari masalah, self healing dan dukungan keluarga akan mengurangi potensi seseorang melakukan upaya bunuh diri ketika menghadapi permasalahan yang berat. 

Menjadi AR ataupun NWR pasti tidak mudah, keduanya terlibat dalam hubungan asmara dengan pasangan masing-masing yang pada akhirnya hubungan itu bermasalah dan menjadi pemicu untuk melakukan bunuh diri ini. 

Bisa jadi yang dirasakan pada keduanya adalah kebuntuan, tidak ada jalan keluar lagi, tidak ada solusi dari permasalahan yang dihadapi, sehingga kematian adalah solusi terbaik untuk melepaskan diri dari permasalahan tersebut. 

Menilik latar belakang keduanya, keduanya adalah sama-sama mahasiswa di perguruan tinggi negeri, artinya adalah seorang pilihan yang telah lulus dari tes-tes masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut semakna bahwa keduanya adalah seorang yang cerdas. AR adalah mahasiswa kedokteran dan NWR dikenal sebagai aktivis kampus, bagaimana mungkin keduanya bisa berbuat demikian?

Di antara berbagai sebab pendukung lain, satu yang menjadi sebab utama, mereka tidak memiliki self healing yang baik.  Ini juga berlaku pada semua korban yang pada akhirnya harus bunuh diri, 

mereka merasa bunuh diri adalah jalan satu-satunya, kemampuan mereka dalam mengelola konflik sangat kurang. 

Apa kiat-kiat agar mampu menghadirkan self healing?


Mendekatkan diri kepada Sang Penguasa Semesta Alam

Pasrahkan masalah yang sedang kita hadapi ini kepada Sang Penguasa Semesta Alam, bertawakal (konsep dalam Islam). Artinya seseorang yang sedang dalam konflik, hendaknya sadar diri bahwa konflik adalah bagian dari ujian, dan ujian ini adalah bagian dari pendidikan bagi seseorang yang sedang mengalami konflik, atau bisa jadi bagian dari teguran dan ini adalah sebuah takdir, sebuah ketentuan dari Penguasa Alam Semesta. Sebagai seorang hamba, momentum ketika konflik ini terjadi adalah waktu yang tepat untuk merefleksi diri sekaligus memasrahkan diri, sadari ini adalah bagian dari takdir yang harus kita jalani, dan semua pasti akan berlalu. 

" jika tidak ada bahu untuk bersandar, masih ada bumi untuk bersujud"

Jangan merasa sendiri di kala ada masalah, jika memang tidak ada teman, sahabat, pasangan atau keluarga sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati, ingatlah bahwa masih ada Pencipta Penguasa Semesta Alam yang dijadikan tempat untuk mengadu, berkeluh kesah dan memohon agar permasalahan segera usai, bertawakal ini juga menjadikan hati kita menjadi semakin kokoh dalam menghadapi konflik sehingga bisa menjadi self healing yang tepat. 

Berbagi Cerita Dengan Orang Terdekat

Ini juga jadi solusi ampuh bagi yang sedang mengalami konflik, mungkin tidak menyelesaikan konflik/ permasalahan tetapi dengan berbagi cerita bisa jadi seperti meletakkan sebagian beban berat yang menghimpit pundak. Ada kepuasaan dan rasa lega jika berbagi cerita dengan orang lain, bisa jadi dengan air mata yang tertumpah yang selama ini mungkin terbendung karena adanya konflik, berbagi cerita ini bisa menjadi langkah self healing yang tepat. 

Semua rasa yang awal nya terbendung menjadi sebuah keruwetan pikiran dan hati karena sebuah konflik, musnah dibarengi dengan curahan kata ketika berbagi cerita. 


Berpikir Logis

Setelah dua hal di di jalani, berikutnya adalah berpikir logis. Saatnya pikiran kita untuk mengambil alih hal-hal negatif yang selalu berputar di dalam hati. Melakukan analisa yang mendalam terhadap konflik yang sedang dihadapi, apa yang menyebabkan, apa yang akan menjadi solusi, dan apa efek positif dan negatif dari solusi yang di ambil. 

Tentunya ini menjadi tahapan akhir dari dua tahapan di atas, tidak akan mungkin berpikir logis jika kita belum bisa berdamai/ mengelola konflik dengan benar. 

Ada kalanya pada tahapan-tahapan ini orang lain juga harus peka terhadap konflik yang sedang dihadapi oleh temannya. Hal ini perlu dilakukan agar bisa memberikan dukungan dan juga jalan keluar konflik yang sedang dihadapi, sekaligus memberikan pengawasan agar teman yang sedang dalam konflik tersebut tetap menjalani kehidupan dengan baik dan benar.

Self Healing tidak mungkin semudah yang kita katakan, dari 3 point di atas, bertawakal kepada Sang Pencipta Alam Semesta adalah kunci utama dalam self healing ini.

Bekali diri dengan iman dan taqwa, agar hati mampu melakukan penyembuhan trauma psikis secara mandiri, Self Healing. 

Jaga hati dengan tetap berpasrah diri, bersosialisasi/ berbagi cerita dan berpikir logis agar hati tetap dalam keadaan baik. 

Hati/ pikiran adalah hal yang paling utama dalam self healing, jika pikiran telah "di rusak" oleh konflik, bagaimana bisa melakukan self  healing?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun