Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kiat-Kiat Self Healing, Pencegahan Korban Konflik dari Aksi Bunuh Diri

8 September 2022   13:50 Diperbarui: 8 September 2022   16:02 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebab-sebab apa sehingga seseorang memutuskan untuk mengakhiri kehidupannya? (Kompas.com dari Shutterstock)

Menjadi AR ataupun NWR pasti tidak mudah, keduanya terlibat dalam hubungan asmara dengan pasangan masing-masing yang pada akhirnya hubungan itu bermasalah dan menjadi pemicu untuk melakukan bunuh diri ini. 

Bisa jadi yang dirasakan pada keduanya adalah kebuntuan, tidak ada jalan keluar lagi, tidak ada solusi dari permasalahan yang dihadapi, sehingga kematian adalah solusi terbaik untuk melepaskan diri dari permasalahan tersebut. 

Menilik latar belakang keduanya, keduanya adalah sama-sama mahasiswa di perguruan tinggi negeri, artinya adalah seorang pilihan yang telah lulus dari tes-tes masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut semakna bahwa keduanya adalah seorang yang cerdas. AR adalah mahasiswa kedokteran dan NWR dikenal sebagai aktivis kampus, bagaimana mungkin keduanya bisa berbuat demikian?

Di antara berbagai sebab pendukung lain, satu yang menjadi sebab utama, mereka tidak memiliki self healing yang baik.  Ini juga berlaku pada semua korban yang pada akhirnya harus bunuh diri, 

mereka merasa bunuh diri adalah jalan satu-satunya, kemampuan mereka dalam mengelola konflik sangat kurang. 

Apa kiat-kiat agar mampu menghadirkan self healing?


Mendekatkan diri kepada Sang Penguasa Semesta Alam

Pasrahkan masalah yang sedang kita hadapi ini kepada Sang Penguasa Semesta Alam, bertawakal (konsep dalam Islam). Artinya seseorang yang sedang dalam konflik, hendaknya sadar diri bahwa konflik adalah bagian dari ujian, dan ujian ini adalah bagian dari pendidikan bagi seseorang yang sedang mengalami konflik, atau bisa jadi bagian dari teguran dan ini adalah sebuah takdir, sebuah ketentuan dari Penguasa Alam Semesta. Sebagai seorang hamba, momentum ketika konflik ini terjadi adalah waktu yang tepat untuk merefleksi diri sekaligus memasrahkan diri, sadari ini adalah bagian dari takdir yang harus kita jalani, dan semua pasti akan berlalu. 

" jika tidak ada bahu untuk bersandar, masih ada bumi untuk bersujud"

Jangan merasa sendiri di kala ada masalah, jika memang tidak ada teman, sahabat, pasangan atau keluarga sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati, ingatlah bahwa masih ada Pencipta Penguasa Semesta Alam yang dijadikan tempat untuk mengadu, berkeluh kesah dan memohon agar permasalahan segera usai, bertawakal ini juga menjadikan hati kita menjadi semakin kokoh dalam menghadapi konflik sehingga bisa menjadi self healing yang tepat. 

Berbagi Cerita Dengan Orang Terdekat

Ini juga jadi solusi ampuh bagi yang sedang mengalami konflik, mungkin tidak menyelesaikan konflik/ permasalahan tetapi dengan berbagi cerita bisa jadi seperti meletakkan sebagian beban berat yang menghimpit pundak. Ada kepuasaan dan rasa lega jika berbagi cerita dengan orang lain, bisa jadi dengan air mata yang tertumpah yang selama ini mungkin terbendung karena adanya konflik, berbagi cerita ini bisa menjadi langkah self healing yang tepat. 

Semua rasa yang awal nya terbendung menjadi sebuah keruwetan pikiran dan hati karena sebuah konflik, musnah dibarengi dengan curahan kata ketika berbagi cerita. 


Berpikir Logis

Setelah dua hal di di jalani, berikutnya adalah berpikir logis. Saatnya pikiran kita untuk mengambil alih hal-hal negatif yang selalu berputar di dalam hati. Melakukan analisa yang mendalam terhadap konflik yang sedang dihadapi, apa yang menyebabkan, apa yang akan menjadi solusi, dan apa efek positif dan negatif dari solusi yang di ambil. 

Tentunya ini menjadi tahapan akhir dari dua tahapan di atas, tidak akan mungkin berpikir logis jika kita belum bisa berdamai/ mengelola konflik dengan benar. 

Ada kalanya pada tahapan-tahapan ini orang lain juga harus peka terhadap konflik yang sedang dihadapi oleh temannya. Hal ini perlu dilakukan agar bisa memberikan dukungan dan juga jalan keluar konflik yang sedang dihadapi, sekaligus memberikan pengawasan agar teman yang sedang dalam konflik tersebut tetap menjalani kehidupan dengan baik dan benar.

Self Healing tidak mungkin semudah yang kita katakan, dari 3 point di atas, bertawakal kepada Sang Pencipta Alam Semesta adalah kunci utama dalam self healing ini.

Bekali diri dengan iman dan taqwa, agar hati mampu melakukan penyembuhan trauma psikis secara mandiri, Self Healing. 

Jaga hati dengan tetap berpasrah diri, bersosialisasi/ berbagi cerita dan berpikir logis agar hati tetap dalam keadaan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun