Nahas, pengandaian sekarang bukan milik beliau lagi, semua telah terjadi, tanpa bisa diulang kembali. Betapapun beliau menyesal setengah mati bercucuran air mata, darah yang tertumpah tidak akan kembali, dan beliau wajib mempertanggung jawabkan akibat perbuatannya itu dihadapan hukum dan layak mendapatkan hukuman yang setimpal, hukuman mati.Â
Pengandaian masih milik kita sekarang, kita masih punya kesempatan. Bagi kita yang pada saat ini telah berkeluarga, hidup berdampingan bersama istri dan anak serta masih diberikan rezeki yang berlimpah, mari kita bersyukur, syukuri kenikmatan yang berlimpah ini, jangan ingkar nikmat dengan tamak terhadap harta lain yang harta itu diperoleh dengan cara yang haram, jangan!Â
Juga kita wajib bersyukur atas keberadaan istri yang masih selalu ada senantiasa di sisi, tidak munafik bagi seorang laki-laki bahwa kami juga punya potensi besar untuk tertarik dengan wanita lain yang mungkin lebih cerdas dan juga rupawan, tapi ingat juga bahwa awal utama kehancuran laki-laki adalah wanita, telah banyak cerita tentang bagaimana wanita ini menjadi penyebab dari bencana yang terjadi.Â
Mari kita sama-sama berdoa semoga kasus ini cepat tuntas, dan bagi kita yang saat ini sedang menjadi penonton, mari kita juga berdoa agar kita terhindar dari malapetaka yang demikian.Â
Beliau juga tidak pernah menyangka hal ini akan bisa terjadi, dari "bintang" menjadi tersangka. Sama-sama mawas diri, sayangi istri dan harta yang berlimpah ini mari kita syukuri, jangan silap atas harta berlimpah dari perkara yang tidak di ridoi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H