Sore tadi saat menyapu ruang tv, kebetulan chanel yang sedang di putar adalah siaran ulang sidang kode etik profesi seorang jenderal bintang dua yang sekarang ini pemberitaannya sedang trending. Berbeda saat awal pertama kali tampil dalam sorotan kamera sebelum kasus ini, beliau saat ini tampak lesu dan lusuh.Â
Duduk di kursi di tengah-tengah rekan seprofesinya yang sekarang ini bertindak sebagai seorang yang akan menentukan keputusan tentang dirinya ke depan, yang akan membuktikan bahwa dirinya memang telah melakukan pelanggaran yang sangat berat, menghilangkan nyawa orang.Â
Raut wajah beliau menahan getir-getir kepedihan, jiwanya kosong, seakan hampa, cemas-cemas berharap menanti apa yang akan terjadi pada dirinya dan keluarganya ke depan.Â
Penulis mencoba menyelami perasaan beliau sebagai sebagai seorang yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka pada kasus ini. Pasti menyesal setengah mati, darah rekan seprofesi tumpah karena emosi yang terbalut dalam arogansi.Â
Sangat disayangkan sekali, apalagi pada jabatan beliau yang merupakan jabatan elit yang punya potensi untuk jadi pengganti pucuk pimpinan tertinggi saat ini, sungguh sangat disayangkan, bertahun-tahun beliau dan keluarga bergelimang dalam kebahagian dan harta di iringi oleh karir yang semakin tahun semakin moncer, sepak terjang beliau dalam penumpasan narkoba membuat karir beliau melesat sehingga menghantarkan beliau pada posisi sekarang ini.Â
Apa mau di kata, saat ini bintang telah jatuh, kehormatan dan kebanggan keluarga juga runtuh. Dalam hitungan hari, tak sebanding dengan nama baik lagi terhormat bertahun tahun yang disandang.Â
Entah apa yang dipikirkan beliau saat itu dan saat ini pun motifnya masih tersembunyi, dia pendam dalam hati sendiri menjadi misteri yang membuat semua orang penasaran dengan apa yang menjadi sebab peristiwa ini terjadi.Â
Beberapa pemberitaan juga mengindikasikan bahwa kasus ini ditenggarai salah satunya karena urusan asmara. Belakangan juga terkuak bahwa beliau terlibat juga dalam judi online.Â
Dari beberapa keterangan yang didapatkan melalui berselancar di dunia maya tersebut, bisa jadi motifnya sebenarnya sederhana, harta, tahta, wanita. Penulis tidak mau berspekulasi lebih jauh, yang akan penulis angkat di sini adalah betapa mudahnya emosi sesaat menjatuhkan "bintang" yang tinggi di angkasa.Â
Andai saja waktu itu beliau tidak emosi, atau andai saja beliau waktu itu tidak tergiur dengan harta-harta lain, atau bisa jadi pengandaian yang lain, andai saja tidak bertemu dengan wanita lain.Â