Bahasa dan masyarakat benar-benar menjadi simbiosis mutualisme. Dengan bahan bacaan yang cukup tersedia untuk masyarakat, masyarakat termotivasi untuk terus membaca dan akhirnya akan tercerahkan. Jika masyarakat tercerahkan, maka semakin terdoronglah masyarakat untuk produktif menulis dalam memperkaya khazanah literasi kreatif dan empiris, mulai karya sastra hingga karya akademis.
Nah, kapan lagi akan memulai berbahasa (menulis dan membaca) jika tidak dimulai dari sekarang dan dari diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H