Mohon tunggu...
Jun Joe Winanto
Jun Joe Winanto Mohon Tunggu... Koki - Chef

Menulis sebagai rangsangan untuk sel-sel otak agar terus berbiak. La Cheo Joe, banyak menulis buku, tetapi tidak untuk diterbitkan secara komersial. Buku-buku tersebut diperuntukkan untuk proyek Departemen Pendidikan Nasional dari beberapa penerbit. Lebih dari 100-an judul buku telah ditulisnya. Lahir pada 9 Juni di “Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Cita-citanya berbelok seratus delapan puluh derajat dari yang diidam-idamkan menjadi Dokter Kandungan. Kuliah pun sebenarnya tak diinginkan oleh kedua orang tuanya karena sesuatu dan lain hal. Cerita berkata lain, diam-diam Sang Guru Bimbingan Karier (BK) SMA-nya memberikan berkas lembaran sebagai Mahasiswa Undangan ke Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. La Cheo Joe sempat merenungi keputusan saat jari-jemarinya menjentikkan pulpen mengisi titik-titik bernama. Perjalanan kariernya di beberapa perusahaan, mengantarkannya untuk berkeliling daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. La Cheo Joe sebagai penyuka olahraga selam, masak,icip-icip makanan, traveling, dan naik gunung ini, bercita-cita punya “tempat makan” sendiri dan ingin segera merampungkan salah satu bukunya yang sempat tertunda lama. Untuk mengenal lebih jauh dengannya, dapat dihubungi via email: junjoe.gen@gmail.com atau di nomor telepon 0857 1586 5945.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KPAK Jakarta Barat, Menggerakkan Budaya Literasi dengan Caranya

4 Agustus 2016   22:40 Diperbarui: 5 Agustus 2016   02:22 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewarnai gambar yang buat tenar. Foto: Dok. Pribadi

Budaya literasi semakin dipermudah dengan masuknya era digital. Hal itu membuat dunia yang tadinya jauh semakin dekat. Seolah tanpa jarak dan sekat. Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Jakarta punya cara baru untuk mendekatkan generasi muda kepada budaya literasi. Sebuah terobosan baru yang dilakukan BPAD menelurkan aplikasi membaca buku digital yang praktis untuk semua kalangan. Dalam lomba menulis konten blog, tema ini diusung sebagai bahan lomba, yaitu “Perpustakaan Digital iJakarta.

Ya, mereka yang memiliki hobi tulis menulis dalam blog diminta untuk menuangkan seluruh ide-ide tulisan mengenai perpustakaan digital tersebut. Bagaimana antusiasme mereka mengikuti live blogging ini menarik perhatian saya. Mereka melakukan studi pustaka dalam arahan dan petunjuk dari Kepala KPAK Jakbar, Pak Ajang Pinem. Lomba menulis konten blog ini tidak hanya sekadar lomba  menulis semata. Mereka, secara langsung belajar menggali bahan pustaka mengenai iJakarta dari berbagai sumber. Lantas diolah dengan gaya bahasa mereka sendiri.

Banyak bibit-bibit muda “calon blogger” masa depan bermunculan yang akan meramaikan jagat per-bloggeran di negeri ini. Beberapa di antaranya Hastari Sugesti, Noval Kurniadi, A. Hutami Adhiningsih, Fajar Jati W, juga Rizki Fajar Riyanti. Di antara mereka bahkan sudah menjadi blogger sejak tahun 2007, 2008, dan 2009. Itu artinya, mereka memiliki bekal/dasar bagaimana menciptakan satu konten dalam sebuah blog yang diminati banyak orang. “Ngeblog itu mudah, terpenting ada niat, kemauan, dan mau melakukannya,” ucap Elisa Koraag salah seorang juri menulis konten blog pada Hanjaba di wilayah Jakarta Barat.

Elisa Koraag, salah satu juri live blogging di Jakarta Barat. Foto: Dok. Pribadi
Elisa Koraag, salah satu juri live blogging di Jakarta Barat. Foto: Dok. Pribadi
Sementara itu, peserta lomba resensi buku tak kalah antusiasnya. Dalam pilihan panitia lomba, beberapa koleksi buku dari perpustakaan digital iJakarta menjadi buku yang harus mereka resensi. Mereka begitu nikmat melahap baris demi baris kalimat yang tersaji dalam perpustakaan digital tersebut. Dari sini pulalah, KPAK Jakarta Barat melahirkan generasi yang mencintai budaya literasi sebagai peresensor buku andal. Muncul nama-nama baru yang boleh direkomendasikan sebagai peresensor buku masa depan, seperti Nadyatuzzahra, Naura Alifah, Annisa Corry, Alisa Ananda, juga Ananda Nur Syafrina.

Peserta lomba resensi buku. Foto: Dok. Pribadi
Peserta lomba resensi buku. Foto: Dok. Pribadi
Bagaimana dengan komik? Pun tak kalah seru. Para pelajar wilayah Jakarta Barat sangat bertalenta. Liukan jari jemari mereka menggenggam pensil, memanjangkan, menebalkan garis, dan membentuk karakter komik sesuai imajinasi. Ada banyak bibit-bibit terpendam dalam dunia komikus Indonesia ini. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tetapi inilah kenyataannya. 

Murid-murid Sekolah Menengah Pertama dari berbagai wilayah Jakarta Barat beradu imajinasi menciptkan tokoh komik yang mereka angankan. Alhasil?! Super! Hadir tokoh-tokoh komik masa depan. Berharap, imajinasi mereka tak berhenti sebatas Hanjaba, akan tetapi terus melangit.

Kekhawatiran sempat menyergap salah seorang juri komik. Manga (karakter komik Jepang), saat ini menjadi tren di kalangan anak-anak muda pecinta komik.

 “Ya, saya sempat khawatir dengan tokoh komik yang mereka buat. Takut terimbas komik-komik Jepang yang beredar saat ini. Tetapi, bersyukur, tokoh komik yang   mereka ciptakan tidaklah sama dengan komik Jepang. Apalagi dari isi materinya, mereka bercerita kejadian-kejadian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari”, jelas Salma Indria Rahman, salah seorang juri komik Hanjaba wilayah Jakarta Barat.

Bibit-bibit komikus masa depan Jakarta Barat. Foto: Dok. Pribadi
Bibit-bibit komikus masa depan Jakarta Barat. Foto: Dok. Pribadi
Mewarnai gambar? Sketsa gambar yang disediakan panitia pun menjadi ajang olah warna para peserta. Banyak permainan warna yang sangat menarik untuk ditelisik. Para juri, sebut saja Bang Ridwan Manantik kesulitan untuk memilih terbaik dari yang terbaik. Bagi mereka, warna itu soal rasa, suka dan tidak suka. Sangat fantastis hasil olah warna yang digoreskan dalam selembar sketsa di atas kertas putih tersebut. Dari sini pula, media untuk membudayakan literasi oleh KPAK Jakbar itu dimaknai secara luas, tak terbatas hanya huruf, kata, dan kalimat. Menorehkan warna-warni kehidupan juga budaya literasi.

Mewarnai gambar yang buat tenar. Foto: Dok. Pribadi
Mewarnai gambar yang buat tenar. Foto: Dok. Pribadi
Peringatan Hanjaba di wilayah KPAK Jakarta Barat ini semakin meriah dengan adanya lomba Marching Band dari anak-anak SD di wilayah Jakbar. Penampilan mereka lucu dan menggemaskan.

Peserta lomba marching band. Foto: Dok. Pribadi
Peserta lomba marching band. Foto: Dok. Pribadi
KPAK Jakarta Barat dibawah Pimpinan Bapak Drs. Ajang P.Pinem MPKP, kini bergerak mewujudkan masyarakat wilayah Jakarta Barat melek  juga secara bersama menggerakan budaya literasi dan teknologi. Hanjaba menjadi salah satu kendaraan untuk itu. Pun kini warga Jakarta tak perlu bersusah payah untuk mengakses bahan literasi, iJakarta yang dimiliki BPAD menjadi anugerah terindah untuk seluruh warga Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun