Ramadan Karim!
Ramadan datang penuh kemuliaan.
Ya, Ramadan datang lagi awal Juni 2016 ini. Suka cita menghampiri dari seluruh penjuru negeri. Bagaimana tidak, Ramadan selalu dinanti. Dinanti tidak saja teristimewa, tetapi dinanti karena di bulan ini tersaji kulinaria yang tak ada di bulan biasanya. Nuansa kental Ramadan terlihat jelas di La Piazza Kelapa Gading dalam gelaran Festival Kuliner Ngabuburit. Menapak jejak di Festival Kuliner Ngabuburit La Piazza bersama Kompasianer Penggila Kuliner dalam semarak Ramadan, sebagai bentuk kenikmatan yang tiada tara. Salah satu pusat gaya hidup (lifestyle center) masyarakat modern, La Piazza Kelapa Gading kembali menyuguhkan sesuatu yang spesial di bulan istimewa ini.
Kompasianer Penggila Kuliner. Foto. Dok. Pribadi
Apa saja yang tersaji dalam kemasan Festival Kuliner Ngabuburit ini? Hmm… tak terbayangkan sebelumnya, ada 49 tenant (dalam bahasa saya, saya sebut bistro) yang menghadirkan bermacam sajian lezat dari beragam daerah yang ada di Indonesia hingga mancanegara, khususnya Timur Tengah.
Tenant-tenant menghadirkan beragam kuliner lezat di kelasnya. Anda dapat menikmati dan memilih, mulai dari kuliner Indonesia, seperti Rawon Merah Surabaya, Nasi Goreng Rempah Mafia, Mie Atjeh, Sate Buntel Polaris Khas Solo, juga Woku. Sementara itu, kuliner Timur Tengah dengan ciri dan aroma khasnya dapat Anda nikmati seperti Roti Prata, Martabak Mesir, Yalla Middle East, Nasi Kebuli dan Kambing Guling.
Tenant Nasi Kebuli dan Kambing Guling Minto Rejo ini luar biasa. Foto. Dok. Pribadi
Salah satu hidangan yang memikat mata saya dari negara Timur Tengah adalah Nasi Kebuli dengan daging kambing.
Wueedaaan!! Bumbu-bumbu mengeluarkan aroma tersendiri. Saya membaui aroma jintan, kapulaga, pala, serai, aroma kunyit matang dalam satu sajian, dengan beras yang dimasak
pera’(
baca = buyar dan tidak menempel antara satu nasi dengan yang lain) akan tetapi tidak keras, kembang lawang (bunga pekak), kayu manis, dan bumbu lainnya.
Nasi Kebuli. Cita rasa dan aroma khas Timur Tengah. Foto. Dok. Pribadi
Paduan nasi kebuli dengan daging kambing yang benar-benar lembut dan tidak berbau. Saya sempat bincang-bincang dengan penjual untuk teknik memasak daging kambing agar tak berbau. Mereka punya resep rahasia dengan beberapa bumbu yang mampu menghilangkan bau
prengus (bau khas kambing). Saya dapat menyebut dengan tidak berlebihan, ini adalah salah satu
houte cuisine Timur Tengah yang memang mentereng di kelasnya.
Melengkapi nikmatnya nasi kebuli itu adalah acar ketimun dan tomat dengan potongan dadu kecil-kecil. Saya rasakan sensasi acar yang segar dengan sedikit asam manis. Menebak-nebak rasa asam dan manis itu berasal dari cuka makan atau perasan jeruk lemon serta gula. Satu hal yang membuat saya ketagihan dengan nasi kebuli kambing ini adalah sambalnya yang luar biasa pedas. Ini yang membuat nagih dan nagih. Nasi Kebuli dan Kambing Guling Special Minto Rejo ini menjadi pembuka puasa saya semakin nikmat dalam keberkahan.
Ramadan pun tak ketinggalan dan sangat identik dengan salah satu buah dari Timur Tengah ini, apalagi kalau bukan kurma. Ya, di sela-sela mengitari tenant Festival Kuliner Ngabuburit ini, saya mendapati salah satu gerai kurma dengan ragam bentuk dan rasa, Kurma Syarifah Banun namanya.
Beragam jenis kurma ada di Tenant Kurma Syarifah Banun. Foto: Dok. Pribadi
Kurma-kurma yang digelar dengan rasa dan kualitas terbaik di kelasnya, seperti Kurma
Ajwah. Kurma dengan predikat tertinggi dari sisi harga karena menjadi kurma favorit Nabi Muhammad SAW. Ada juga jenis kurma
Deglet Noor, berwarna kuning keemasan sebagai kurma varietas unggul. Kurma
Amer Hajj, biasa disebut Amir Haji dengan daging yang tebal dan lembut, dan dikenal juga sebagai
Welcome Kurma atau kurma yang disuguhkan untuk menyambut kedatangan tamu. Kurma
Mozafati, dengan masa simpan dapat mencapai dua tahun di bawah suhu minus lima derajat, dan banyak lagi jenis lainnya.
Buah Kurma denga cita rasa tinggi. Foto: Dok. Pribadi
Mata saya kembali tertuju pada salah satu jenis roti dari seluruh banyak varian roti Timur Tengah, ya, Roti Tisu. Roti Tisu ini biasa juga dikenal dengan Prata Tisu. Roti tipis (
Flat Bread) yang berasa manis. Kalau di Malaysia biasanya di jual di kedai-kedai Mamak. Nah, yang uniknya lagi, biasa juga disebut dengan “Roti Helikopter”. Roti Tisu merupakan roti versi tipisnya Roti Canai tradisional. Tipisnya seperti sehelai jaringan (
tissue). Untuk membuat roti ini perlu keterampilan dan tergantung dari kreativitas si pembuatnya.
Lihat Travel Story Selengkapnya