Mohon tunggu...
Jun Joe Winanto
Jun Joe Winanto Mohon Tunggu... Koki - Chef

Menulis sebagai rangsangan untuk sel-sel otak agar terus berbiak. La Cheo Joe, banyak menulis buku, tetapi tidak untuk diterbitkan secara komersial. Buku-buku tersebut diperuntukkan untuk proyek Departemen Pendidikan Nasional dari beberapa penerbit. Lebih dari 100-an judul buku telah ditulisnya. Lahir pada 9 Juni di “Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Cita-citanya berbelok seratus delapan puluh derajat dari yang diidam-idamkan menjadi Dokter Kandungan. Kuliah pun sebenarnya tak diinginkan oleh kedua orang tuanya karena sesuatu dan lain hal. Cerita berkata lain, diam-diam Sang Guru Bimbingan Karier (BK) SMA-nya memberikan berkas lembaran sebagai Mahasiswa Undangan ke Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. La Cheo Joe sempat merenungi keputusan saat jari-jemarinya menjentikkan pulpen mengisi titik-titik bernama. Perjalanan kariernya di beberapa perusahaan, mengantarkannya untuk berkeliling daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. La Cheo Joe sebagai penyuka olahraga selam, masak,icip-icip makanan, traveling, dan naik gunung ini, bercita-cita punya “tempat makan” sendiri dan ingin segera merampungkan salah satu bukunya yang sempat tertunda lama. Untuk mengenal lebih jauh dengannya, dapat dihubungi via email: junjoe.gen@gmail.com atau di nomor telepon 0857 1586 5945.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jero Wacik "Dijajah" Politik

27 April 2016   22:09 Diperbarui: 27 April 2016   22:39 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, namanya kembali mencuat. Apa pasal?

Jero Wacik saat di persidangan [Sumber: http://edisinews.com/foto_berita/39jero%20wacik.jpg]

Caranya bertutur berapi-api (semangat), tidak seperti menteri kebanyakan, yang penuh dengan kehati-hatian. Dalam balutan pakaian sederhana, dia menunjukkan jati dirinya, benar-benar sangat sederhana dan jauh dari kesan glamor. Meski begitu, beliau termasuk mantan menteri yang tak banyak bicara,  tetapi dibuktikan dengan kerja nyata.

Sebelum diangkat menjadi menteri, Jero Wacik seorang pengusaha. Beliau juga menjadi fungsionaris Partai Demokrat. Kemunculannya di tengah-tengah arena politik negeri yang makin memanas tak banyak diketahui orang. Orang-orang baru tahu peran besarnya untuk SBY dan Partai Demokrat sehari sebelum SBY dilantik menjadi Presiden RI ke-6, pada 19 Oktober 2004 dirinya dipanggil ke Cikeas untuk seleksi menteri.

SBY memanggil untuk diajak bicara tentang pariwisata dan budaya. Lulusan ITB Fakultas Teknik Jurusan  Mesin dan Universitas Indonesia Jurusan Marketing itu hanya beberapa menit saja berdialog.  Di balik sukses SBY menjadi presiden, Jero Wacik-lah orang yang menangani seluruh akomodasi kampanye SBY selama masa pencalonan menjadi Presiden.

Berkiprah di Pemerintahan

Saat SBY mengangkat Jero Wacik menjadi menteri, ada nota kesepakatan pribadi antara dirinya dan SBY. Kesepakatan itu adalah mau bekerja keras, jujur, dan loyal. Dalam dua periode kepemimpinan SBY, dua kali pula dirinya diangkat sebagai menteri. Pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, diangkat menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (2004-2009). Cara kerjanya makin disenangi SBY dan dibuktikan dengan hasil-hasil yang membanggakan untuk negara. Nyata adanya, nyata kerjanya.

Bangga dan puas dengan kerja Jero Wacik, ketika SBY kembali naik pentas dunia perpolitikan negeri ini untuk yang kedua kalinya, Jero Wacik pun diangkat kembali oleh SBY menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata untuk Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (2009-2014). Belumlah usai masa tugasnya di Menbudpar Jilid II, SBY kembali memberikan kepercayaan untuk dirinya menduduki posisi Menteri Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (2011-2014).

Prestasi Sebagai Menteri

Berkomitmen kuat dengan ucapan dan janji yang harus ditunaikan, sepak terjangnya sebagai menteri tidak diragukan. Prestasi kerja sebagai menteri banyak dihargai. SBY pun terkesima melihat cara kerjanya. Tak ayal, SBY mengangkat dirinya dua kali menjadi menteri. Selama menjadi menteri, banyak perubahan ke arah perbaikan negara yang ditelurkannya. Sebut saja pengakuan dunia untuk Batik, Keris, Subak, Batur Geo Park, Angklung, Tari Saman, Wayang, hingga berhasil dirinya merenegosiasi kontrak LNG Tangguh yang begitu alot dengan Mr. Wang.

Dari komitmen kuat dirinya untuk benar-benar memajukan bangsa itulah lahir perubahan yang memberikan dampak sangat besar terhadap kehidupan kebudayaan negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun