Dan salah satu pemuda yang berdiam dan bersahaja dicintai dan dihormati oleh rakyatnya itu adalah keturunan raja di raja kesultanan.
Kisah haru dan penuh dengan kisah ini tak luput dilewati oleh sang raja, selama sepuluh tahun menikah dan empat tahun berpisah dengan mantan istri pertama, sang raja banyak menghabiskan waktu dalam kesendirian mencari kesibukan dengan tujuan beribadah,
dan raja terus berupaya mencari jalan yang terbaik dari semua kisah yang dialaminya baik susah maupun senang untuk menjadikannya tegar, sabar, kuat dan bertahan dalam keadaan apapun dan dimanapun raja berada.Â
Di pertengahan tahun ke empat sang raja terus berkelana dan mencari jejak kaki untuk membangkitkan spiritual diri yang lebih mendalam penuh dengan cinta.Â
Tak lama kemudian sang raja mengenal salah satu sosok wanita keturunan raja bugis yang jauh melewati bujur khatulistiwa wilayah aceh,Â
raja melihat dan mengamatinya terus menerus yang zaman sekarang ini sudah mudah dan cepat dalam menjalin komunikasi berbeda dengan zaman siti nurbaya dulu,
masih sistem dijodohkan jadi jodoh yang dicalonkan itu tidak jauh-jauh hanya yang kenal dekat dilingkungan masyarakat yang berparadigma hingga sekarang masih ada walau hanya beberapa wilayah tempatan yang mengtabukan hal itu.
Raja mengenal seorang ratu yaitu wanita keturunan dari raja bugis ini melalui media sosial yang hadir era zaman modernisasi sekarang ini,Â
dan menurutnya itu, wanita ini pintar, cerdas, jenius, cantik, baik, berbudi pekerti luhur, beradab, taat beribadah, sholeha, kaum turunan raja bugis berada dan terpandang sebagai anak raja bugis di tanah sulawesi yang juga dihormati dan dicintai oleh rakyatnya.Â