pada masa-masa peristiwa tersebut yakni konflik melanda aceh dalam pertumpahan darah persaudaraan antar sesama, pembunuhan, penculikan, bahkan pada penembakan misterius yang telah banyak merenggut nyawa hingga tak berpusara,Â
termasuk anak-anak UNDERGROUND pada masa itu ada yang ditembak mati karena dianggap mengganggu stabilitas keamanan dalam keramaian masyarakat,Â
padahal kalau kita telusuri dan meneliti ulang melihat latarbelakang mereka dengan mengedepankan hak asasi manusia, mengapa anak-anak di aceh sebahagian kalangan bahkan banyak pada umumnya mengalami keterpurukan dalam kehidupan mereka?,Â
dari hal-hal yang sudah tepatri dalam hati yang luka, mereka sebenarnya meluapkan emosional yang terpendam dalam berbagai rangkaian problematika kehidupan yang menekan mereka dan menjadikan sikap mentalitas mereka untuk keluar dari masalah,
dan ingin membebaskan diri dari ketidakadilan yang berkepanjangan terjadi di aceh dari penjabaran kisah-kisah historia 1903 sampai dengan sekarang 2020 yang memiliki banyak kontekstual,
dan berbagai macam problematika terbawa kedalam sikap dan mentalitas mereka dan menjadikan mereka ingin hidup merdeka bebas dari penjajah internal (dari dalam negeri) dan penjajah eksternal (dari dalam negeri),Â
jadi kebebasan itu adalah mutlak hak semua bangsa dalam bernegara. Akhirnya semua di ridhai Allah,SWT dalam kebaikan menuju hakikat diri.