Mohon tunggu...
Juni Rifalda
Juni Rifalda Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

saya seorang karyawan yang tertarik dalam dunia penulisan mengenai bisnis dan geopolitik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Potensi Minyak Nilam, Emas Hijau Indonesia yang Menjanjikan

9 Juli 2024   17:19 Diperbarui: 9 Juli 2024   17:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu, saya akan menyajikan versi yang lebih panjang dari artikel tentang potensi minyak nilam dan fluktuasi harganya:

Potensi Minyak Nilam: Emas Hijau Indonesia yang Menjanjikan

Minyak nilam, sering dijuluki sebagai "emas hijau", merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia di sektor minyak atsiri. Dihasilkan dari tanaman nilam (Pogostemon cablin), minyak esensial ini telah lama menjadi incaran pasar global karena kualitas dan kegunaannya yang beragam. Indonesia, sebagai pemasok utama yang menguasai sekitar 90% pasokan minyak nilam dunia, memiliki posisi strategis dalam industri ini.

Potensi Minyak Nilam:

1. Bahan Baku Industri yang Vital:

   Minyak nilam merupakan komponen kunci dalam industri parfum dan wewangian. Sifatnya sebagai fixative agent membuatnya sangat berharga, karena mampu mengikat aroma dan memperpanjang daya tahan wangi parfum. Selain itu, minyak nilam juga digunakan dalam pembuatan sabun, kosmetik, dan berbagai produk perawatan kulit.

2. Nilai Ekspor yang Signifikan:

   Sebagai komoditas ekspor unggulan, minyak nilam berkontribusi besar terhadap perolehan devisa negara. Nilainya yang tinggi per satuan volume menjadikannya salah satu produk ekspor non-migas yang menjanjikan.

3. Penyerapan Tenaga Kerja:

   Industri minyak nilam, mulai dari budidaya hingga pengolahan, mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, terutama di daerah pedesaan. Hal ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi urbanisasi.

4. Pemanfaatan Lahan Marjinal:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun