Mohon tunggu...
SIAHAAN JUNIOR TERNAMA
SIAHAAN JUNIOR TERNAMA Mohon Tunggu... Freelancer - aku adalah Tanah

Baca dengan mata/rasa dengan pikiran/karena aku adalah tanah yang mendambakan bacaan dan tulisan/ karya sastra sebagai bumbu kehidupan///Onesimus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi │Hampa, Kaku, Bisu jadi Satu

30 Agustus 2018   09:04 Diperbarui: 30 Agustus 2018   09:30 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lonceng Gereja.sumber: avemariaradio.net

Benar-benar bisu

"Ich liebe dich" lidahhku

Mata Ibu tertutup lembut

Sudah lima hari dagingmu membeku

Menunggu bungsumu datang melayat kehidupan baru

Pesan terakhirmu, "bersyukurlah, hiduplah dengan rasa syukurmu. Jangan malu dengan kondisi keluargamu. Majulah...majulah, engkau kuat menanggung wibawamu. Hidup dengan perjunganmu. Maafkan penderitaan yang kuwariskan kepadamu, teruntuk anakku si Bungsu."memo yang terus kukenang saat aku menjengukmu enam bulan lalu.

Nyanyian para Ibu

Antara menghibur yang hidup

Menangisi kepergian kekalmu

Kami semua menunduk mengheningkan kenangan

Peti mati biru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun