Benar-benar bisu
"Ich liebe dich" lidahhku
Mata Ibu tertutup lembut
Sudah lima hari dagingmu membeku
Menunggu bungsumu datang melayat kehidupan baru
Pesan terakhirmu, "bersyukurlah, hiduplah dengan rasa syukurmu. Jangan malu dengan kondisi keluargamu. Majulah...majulah, engkau kuat menanggung wibawamu. Hidup dengan perjunganmu. Maafkan penderitaan yang kuwariskan kepadamu, teruntuk anakku si Bungsu."memo yang terus kukenang saat aku menjengukmu enam bulan lalu.
Nyanyian para Ibu
Antara menghibur yang hidup
Menangisi kepergian kekalmu
Kami semua menunduk mengheningkan kenangan
Peti mati biru