Mohon tunggu...
Junio Richson Sirait
Junio Richson Sirait Mohon Tunggu... Administrasi - Kapan ya Jadi Moderator 😅

Berusaha dari hari ke hari memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

HKBP Wiyono di Masa Pandemi Menjadi Inspirasi

24 Desember 2020   22:25 Diperbarui: 25 Desember 2020   00:24 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Desember ini seluruh dunia berjuang untuk merayakan Natal dengan cara yang bijaksana. Masa pandemi yang telah membuat orang banyak menjadi dilema tidak menjadi penghalang bagi umat Kristen dalam membuat acara.

Mereka berusaha berpikir semaksimal mungkin supaya acara yang spesial ini tidak melanggar peraturan pemerintah namun tidak menghilangkan ekspresi sukacita yang biasanya diwujudkan dengan bentuk acara.

Mereka menyiapkan acara natal dengan mengeluarkan kemampuan mereka semaksimal mungkin. Pikiran, tenaga dan bahkan uang pun mereka korbankan demi acara yang mereka anggap sangat spesial dalam kehidupan mereka.

Huria Kristen Batak Protestan, atau yang dikenal dengan sebutan HKBP adalah gereja suku Batak yang dalam tahun pemerintahan Jokowi-juga mengalami banyaknya tantangan. 

Beberapa gereja HKBP dirubuhkan hanya karena tidak adanya IMB. Lalu ada juga Ibadah diberhentikan dengan alasan yang tidak jelas walaupun gereja sudah punya IMB dan bahkan menang dalam pengadilan.

Perjalanan pahit untuk dominasi yang satu ini-sungguh menyedihkan. Tetapi yang uniknya mereka tidak membuat kegaduhan. Beberapa golongan kaum Islam telah memperjuangkan hak gereja HKBP supaya mereka memiliki hak yang sama dengan yang lainnya. 

Kaum Islam seringkali menyebut ada gereja HKBP yang hilang haknya sebagai warga negara Indonesia untuk melakukan aktivitas keagamaannya. Sungguh indah negara kita.

Pada hari Selasa, tanggal 24 bulan Desember tahun 2020 ini, gereja HKBP khususnya di desa Wiyono merayakan malam Natal dengan mengingat bahwa Terang itu sudah datang dan ada di antara kita. 

ST. Silaban, saat menyampaikan Firman ia menekan hal tersebut kepada seluruh jemaat dengan mengambil kitab Yesaya 9:1-6 sebagai wujud kasih Allah kepada seluruh umat manusia. Ia memberikan gambaran kasih Allah ini sebagai wujud yang nyata untuk ditiru dalam segala aktivitas jemaat kepada sesamanya.

Natal yang berjalan dengan Indah dan penuh dengan kenyaman di HKBP Wiyono tidaklah luput dari orang-orang yang berada di sekitarnya. 

Polisi dan warga sangat mendukung acara ini untuk diselenggarakan dengan suasana tenteram dan penuh dengan sukacita. Karena menurut mereka, itu adalah wujud dari kekeluargaan ditengah banyaknya perbedaan.

Menyaksikan jalannya ibadah yang di selenggarakan di gereja HKBP Wiyono, membuat saya terkesan dan merasa bahwa hal ini penting untuk di tiru oleh gereja lain yang masih satu dominasi maupun yang sudah berbeda dominasi; dengan menekankan kasih dan tidak mengingat perbuatan yang dapat memupuskan kasih. Imanuel, Allah beserta kita. Itulah istilah yang harus di ingat jika mau berbuat jahat.

Pada saat ST. Situmorang dalam memimpin ibadah mengajak jemaat untuk menaikkan pujian "Uli Na I Diborngin Na Badia". Saya tiba-tiba menjadi sangat penasaran dengan maksud dari lagu itu. Menurut  L. Sirait, yang adalah jemaat HKBP Wiyono, lagu ini menceritakan tentang " Kristus yang adalah terang dunia telah membebaskan kita dengan cara menebus sehingga kita bebas dari segala hukum dosa, Kamis (24/12/2020)."

Setelah mendengar makna pujian yang di ungkapkan oleh bapak L. Sirait, maka saya teringat akan pertanyaan bagaimana cara membuat hubungan antar umat beragama menjadi harmonis? Jawabannya adalah memulai dari di sendiri untuk mengasihi objek yang telah menyakiti. Seperti Kristus yang di sakiti oleh umat-Nya dengan milih dosa dari pada Dia

Dari acara natal tadi saya merasa penting untuk mengatakan apa yang sudah saya dapat, yaitu janganlah mengujar kebencian jika menerima kebencian tetapi terapkanlah kasih untuk melenyapkan tindakan yang anarki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun