Menyaksikan jalannya ibadah yang di selenggarakan di gereja HKBP Wiyono, membuat saya terkesan dan merasa bahwa hal ini penting untuk di tiru oleh gereja lain yang masih satu dominasi maupun yang sudah berbeda dominasi; dengan menekankan kasih dan tidak mengingat perbuatan yang dapat memupuskan kasih. Imanuel, Allah beserta kita. Itulah istilah yang harus di ingat jika mau berbuat jahat.
Pada saat ST. Situmorang dalam memimpin ibadah mengajak jemaat untuk menaikkan pujian "Uli Na I Diborngin Na Badia". Saya tiba-tiba menjadi sangat penasaran dengan maksud dari lagu itu. Menurut L. Sirait, yang adalah jemaat HKBP Wiyono, lagu ini menceritakan tentang " Kristus yang adalah terang dunia telah membebaskan kita dengan cara menebus sehingga kita bebas dari segala hukum dosa, Kamis (24/12/2020)."
Setelah mendengar makna pujian yang di ungkapkan oleh bapak L. Sirait, maka saya teringat akan pertanyaan bagaimana cara membuat hubungan antar umat beragama menjadi harmonis? Jawabannya adalah memulai dari di sendiri untuk mengasihi objek yang telah menyakiti. Seperti Kristus yang di sakiti oleh umat-Nya dengan milih dosa dari pada Dia
Dari acara natal tadi saya merasa penting untuk mengatakan apa yang sudah saya dapat, yaitu janganlah mengujar kebencian jika menerima kebencian tetapi terapkanlah kasih untuk melenyapkan tindakan yang anarki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H