Illness anxiety disorder merupakan salah satu bagian somatic symptom and related disorder (disebut somatoform disorder di DSM-IV). Kriteria diagnosis dari illness anxiety disorder menurut DSM-5 antara lain:
- Keyakinan memiliki atau memperoleh penyakit parah.
- Keluhan fisik (simtom somatik) tidak muncul atau jika muncul memiliki intensitas yang ringan.
- Tingkat kecemasan tentang kondisi kesehatan sangat tinggi atau rentan, dan individu juga mudah terpancing ketika membahas tentang isu kesehatan.
- Individu menunjukkan perilaku yang berlebihan (seperti berulang kali mengecek bagian tubuh tertentu untuk memastikan munculnya suatu penyakit) atau menghindari sama sekali hal yang berbau kesehatan atau pemeriksaan.
- Keyakinan akan kepemilikan suatu penyakit berlangsung setidaknya 6 bulan, namun bentuk ketakutan akan penyakit tertentu mungkin terjadi (berubah-ubah).
- Tidak muncul dalam diagnosa gangguan mental lainnya seperti gangguan panik, gangguan kecemasan menyuluruh, gangguan dismorfik tubuh, gangguan obsesif kompulsif, dan lain-lain.
- Karakteristik spesifik individu adalah care-seeking type (mengunjungi layanan kesehatan dan melakukan bermacam tes) dan care-avoidant type (jarang atau menghindari layanan kesehatan).
Bagaimana sebaiknya bersikap?
Penggunaan teknologi seperti internet tentu tidak dilarang. Namun, kita harus lebih bijak dalam menggunakannya. Seluruh informasi yang diterima wajib disaring secara hati-hati dan objektif.
Hindari kebiasaan mendiagnosa diri berdasarkan informasi yang didapat dari internet. Dengan begitu, dampak-dampak negatif dari penggunaan internet akan semakin berkurang. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari dampak negatif internet ketika muncul keluhan fisik:
- Coba lakukan pertolongan pertama. Ketika memiliki keluhan fisik seperti nyeri atau sakit di bagian tertentu, coba atasi dengan hal-hal yang bisa lakukan seperti memberi minyak oles, memijit, dan lainnya.
- Segera kunjungi dokter atau pusat layanan kesehatan. Untuk memastikan keluhan fisik yang kita alami, lebih baik untuk segera berkonsultasi dan lakukan pemeriksaan medis dengan dokter. Sehingga, kita paham apa yang terjadi dan bagaimana cara menangani keluhan fisik yang ada.
- Berhenti melakukan pencarian informasi di internet. Melakukan pencarian informasi akan sangat membantu kita mengidentifikasi keluhan yang kita alami, namun terkadang informasi yang kita dapat dari justru memicu kekhawatiran berlebih. Jika hal ini terjadi, segera hentikan pencarian informasi.
- Tenangkan diri dan lakukan self-talk positif. Ketika muncul kekhawatiran berlebih setelah mencoba mencari tahu tentang keluhan, segera hentikan pencarian dan coba untuk melakukan self-talk seperti “stop, ini hanya membuatmu semakin sakit, “saya baik-baik saja”, “tunggu penjelasan dokter saja ah”, dan lain-lain.
- Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Ketika kekhawatiran terkait keluhan fisik berlanjut bahkan setelah berkonsultasi dengan dokter, segera lakukan konsultasi atau konseling dengan ahlinya yaitu psikolog atau psikiater.
- Selalu berpikiran positif. Kapanpun dan bagaimanapun kita menghadapi suatu peristiwa, belajarlah untuk selalu berpikiran positif. Hal ini akan sangat bermanfaat dan membantu menetralkan kondisi kita baik fisik maupun mental.
Referensi:
Anonim. (2020). Hypochondria Quotes. Diakses pada tanggal 06 Oktober 2020
Mark, E., Landwehr, J., & Schoden, J. (2016). Impact of the DSM-IV to DSM-5 changes on the National Survey on Drug Use and Health. Diakses pada tanggal 07 Oktober 2020
Ratnaya, I. (2011). Dampak negatif perkembangan teknologi informatika dan komunikasi dan cara antisipasinya. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 8, (1), 17-28.
Özgür, H. (2016). The relationship between Internet parenting styles and Internet usage of children and adolescents. Computers in Human Behavior, 60, 411-424.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H