Mohon tunggu...
Marcellinus Cristhoper Juneo
Marcellinus Cristhoper Juneo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Calon Imam Diosesan Semarang

Tempat Sharing, bikin opini, bahas info suka suka

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Thomas Tuchel Dipecat! Apakah Keputusan Chelsea Sudah Tepat?

13 September 2022   10:31 Diperbarui: 13 September 2022   10:33 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada hari Rabu kemarin (7/9) pukul 09.30 waktu setempat, Chelsea FC memutuskan untuk mendepak Thomas Tuchel dari kursi kepelatihan. Keputusan manajemen Chelsea FC untuk memecat pelatih berkebangsaan Jerman tersebut tak lain adalah karena tren buruk yang terus dialami oleh Chelsea sejak pramusim 2022/2023 berlangsung, yaitu semenjak kalah 0-4 dari Arsenal dalam ajang Piala Florida 2022.

Musim ini saja Chelsea telah menelan 3 kekalahan, 1 hasil imbang, dan 3 kemenangan di semua kompetisi yang dijalaninya. Kekalahan yang dialami Chelsea bisa dibilang cukup memalukan, karena mereka kalah dari klub papan tengah Leeds United dengan skor 0-3, kalah dari Southampton dengan skor 1-2, dan yang terbaru mereka kalah di ajang Champions League, ketika bertandang ke markas tim asal Kroasia Dinamo Zagreb dengan skor 1-0.

Todd Boehly, sang pemilik juga dicurigai tidak menyukai sikap Thomas Tuchel, karena sang pelatih tersebut dianggap bersikap terlalu arogan, dan emosional, terlebih ketika Chelsea menelan kekalahan. Thomas Tuchel juga pernah tertangkap kamera berseteru dengan pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte pada pertandingan pembuka Liga Inggris musim 2022/2023 tanggal 14 Agustus yang lalu. 

Pertandingan antara Tottenham melawan Chelsea kala itu berakhir dengan skor sama kuat 2-2. Perseteruan antara Conte dengan Tuchel bermula saat Spurs mencetak gol pertama ke gawang Chelsea, kemudian Conte merayakan gol tersebut dengan berselebrasi di hadapan para fans Chelsea.

Hal tersebut sontak memancing amarah Tuchel. Ketika Chelsea menyetak gol penyeimbang, Tuchel membalas dengan berselebrasi di depan Conte. Setelah Chelsea berhasil mencetak gol ke dua, perseteruan dimulai. Antonio Conte mengajukan protes keras terhadap Tuchel karena pemainnya dianggap bermain tidak fair. 

Setelah itu terjadilah adu mulut antara Tuchel dan Conte, dan bahkan hingga akhir pertandingan perseteruan masih terjadi, namun semua itu berhasil dilerai oleh para pemain dan staff kepelatihan masing-masing klub.

Karena kejadian tersebut dan tren kemenangan yang menurun, Todd Boehly, sang pemilik klub menunjukkan kekuasaannya sebagai pemilik klub dengan memutuskan untuk memecat Thomas Tuchel dari kursi kepelatihan tim berjuluk The Blues tersebut. Pemecatan ini juga menguatkan persepsi orang yang memandang Chelsea sebagai klub yang 'hobi' memecat pelatih. 

Pendapat seperti ini muncul berdasarkan pengalaman dari pemilik Chelsea sebelumnya, yaitu Roman Abramovic, seorang miliarder asal Rusia yang menjabat sebagai presiden klub dari tahun 2004 hingga 2021. Roman Abramovic memang terkenal dengan Presiden yang 'hobi' memecat pelatih. 

Selama masa kepemimpinannya, Roman Abramovic telah memecat sebanyak 13 pelatih. Ketiga belas pelatih yang dipecat oleh Abramovic tersebut juga merupakan pelatih yang mempunyai segudang prestasi dalam masa kepelatihannya di klub lain.

Nama-nama tersebut adalah Claudio Ranieri, Rafael Benitez, Antonio Conte, Frank Lampard, Roberto di Mateo, Jose Mourinho, dan beberapa pelatih 'kawakan' lainnya. Mereka merupakan para pelatih yang pernah dipecat oleh Roman Abramovic pada masa kepemimpinannya di Chelsea FC. 

Banyak faktor yang melatarbelakangi pemecatan para pelatih tersebut, umumnya mereka dipecat karena penurunan performa dari klub. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelatih bukan hanya dilihat dari prestasinya dalam meraih segudang trofi, melainkan bagaimana seorang pelatih ditutuntut bisa menaikkan moral pemain dan mempertahankan konsistensi performa tim yang dilatihnya.

Namun dibalik kegagalan Thomas Tuchel dalam menjaga konsistensi klub, pelatih berdarah Jerman tersebut pernah menorehkan gelar yang membanggakan selama kurang lebih 1,5 tahun masa kepelatihannya. Thomas Tuchel mampu mengantarkan Chelsea FC membawa pulang trofi Liga Champions kembali ke Stamford Bridge setelah terakhir kali mereka raih pada tahun 2012 yang lalu, di bawah komando Roberto di Mateo. 

Selain membawa pulang trofi Liga Champions, di tahun yang sama Thomas Tuchel juga berhasil memenangkan trofi UEFA Super Cup yang pertama bagi Chelsea, setelah berhasil mengalahkan klub asal spanyol Villareal CF dengan skor 6-5 melalui babak adu penalti. Trofi ketiga yang juga berhasil dibawa pulang oleh Chelsea adalah trofi FIFA Club World Cup, yang diadakan di Uni Emirat Arab pada bulan Januari 2022 yang lalu. 

Kala itu Chelsea berhasil mengalahkan klub asal Amerika Selatan, Palmeiras dengan skor 2-1. Kemenangan ini juga menjadi sumbangan trofi internasional pertama yang diraih oleh Chelsea.

Koleksi tiga trofi yang berhasil didapatkan oleh Chelsea pada era Thomas Tuchel tersebut menunjukkan betapa digdayanya Chelsea kala itu di kompetisi eropa dan bahkan dunia. Kemampuan Chelsea menjuarai ketiga ajang bergengsi tersebut juga mematahkan stigma dari para haters Chelsea diluar sana yang menganggap Chelsea hanya 'badut' eropa karena kegagalan kegagalan yang dialami Chelsea di tahun tahun yang lalu.

Pada bursa transfer musim panas 2022 ini, Thomas Tuchel juga sukses mendatangkan beberapa pemain baru yang memiliki potensi yang cukup besar bagi perkembangan klub. Pemain baru yang didatangkan Tuchel pada tahun ini adalah Raheem Sterling dari Manchester City, Kaidou Koulibaly dari Napoli, Piere-Emerick Aubameyang dari FC Barcelona, dan beberapa pemain lainnya.

Uang yang digelontorkan untuk membeli pemain pemian tersebut tidaklah sedikit. Chelsea telah menghabiskan 278,99 juta euro demi memboyong pemain-pemain baru tersebut.

Keputusan Chelsea untuk memecat Thomas Tuchel tersebut sepertinya terlalu cepat, mengingat musim 2022/2023 yang baru saja berlangsung. Para pemain baru yang didatangkan juga pasti memerlukan adaptasi yang lebih untuk menerapkan strategi yang diinginkan oleh Thomas Tuchel. 

Menurunnya mentalitas pemain, beberapa pemain 'kunci' yang meninggalkan klub, dan masalah internal klub lainnya, merupakan beberapa faktor yang menjadi penyebab melemahnya performa permainan Chelsea musim ini. 

Keputusan Todd Boehly untuk memecat mantan pelatih PSG, dan Borrusia Dortmund tersebut bisa dibilang cukup nekat, karena Chelsea baru memainkan enam pertandingan musim ini, jika Todd memberikan waktu yang lebih banyak kepada Tuchel, mungkin keadaan bisa berubah. Namun lagi-lagi kekuasaan Todd Boehly merupakan keputusan mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Banyak nama yang digadang-gadang menjadi pengganti Tuchel. Beberapa nama besar seperti Mauricio Pochettino, Zinedine Zidane, dan Joacim Low, merupakan para pelatih yang disorot sebagai pengganti Thomas Tuchel. 

Namun kuat dugaan juga bahwa manajemen Chelsea telah mengontak Graham Potter, pelatih Brighton and Hove Albion sebagai calon kuat pengganti Thomas Tuchel di Chelsea. Keputusan manajemen Chelsea memilih Graham Potter juga menuai kritikan dari beberapa penggemar lantaran namanya yang asing dan masih minim pengalaman. 

Sebagai seorang fans tentu menginginkan nama yang lebih terkenal dan seorang pelatih yang memiliki prestasi, namun semua keputusan ada di pihak manajemen Chelsea. Dapatkah Graham Potter membangunkan kembali sang singa dari London ini? Ataukah tren buruk yang panjang akan kembali menghantui mereka? Semua kemungkinan masih sangat terbuka lebar sampai sejauh ini.

Sumber:           https://bola.okezone.com

                            https://www.instagram.com/chelseapunyakita/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun