'Tricky'-nya, sejumlah jurnal palsu juga ada yang berhasil diindeks di Scopus. Hal ini sekaligus menjadi kritik untuk Scopus yang hingga saat ini masih saja "kecolongan" mengindeks konten jurnal yang tidak semestinya.
Hal di atas terungkap dalam artikel berjudul Masquerade of authority: hijacked journals are gaining more credibility than original ones (Hegedűs, Dadkhah, & Dávid, 2024). Dalam bahasa Indonesia: Penyamaran otoritas: jurnal yang dibajak mendapatkan kredibilitas lebih dibandingkan jurnal asli.Â
Abalkina (2023) (yang bukan abal-abal!) sampai membuat tipologi jurnal terbajak.
Mendeteksi hal ini, Scopus pada tahun 2023 melakukan upaya penghapusan data alamat jurnal di web Scopus.com. Sebelumnya, kita dapat menemukan Source Homepage pada laman profil sebuah jurnal terindeks Scopus; sekarang tidak lagi.Â
Tetapi ini justru seperti upaya "lepas tanggung jawab / cuci tangan" dari Scopus, bila dibandingkan dengan riwayatnya mengindeks konten jurnal palsu bahkan hingga tahun 2024 ini. Pengguna database Scopus jadi tidak memiliki pegangan dan harus mencari tahu sendiri keaslian sebuah jurnal (diantaranya melalui inisiatif Abalkina di atas).
Situs Scimago Journal and Country Rank (ScimagoJR) masih mempertahankan informasi Homepage, sepeti pada Journal of Personality and Social Psychology.Â
Namun untuk jurnal-jurnal yang meragukan, ScimagoJR tidak mencantumkan informasi Homepage, seperti pada jurnal Ponte.
KETIGA: Cek keselarasan bidang ilmu dan komentar netizen