Di samping itu, terdapat tab berisi daftar jurnal yang sudah tidak diindeks Scopus lagi (discontinued) beserta alasan tidak berlanjut diindeks (diskontinuasi).Â
Alasan diskontinuasi terbagi menjadiÂ
- Publication Concern (Adanya aduan terhadap penerapan standar publikasi),Â
- Outlier performance (Perubahan jumlah artikel yang cepat dan tidak dapat dijelaskan; Perubahan yang tidak dapat dijelaskan pada keragaman geografis penulis atau afiliasinya; Pergeseran topik publikasi yang tidak dapat dijelaskan dibandingkan dengan tujuan dan ruang lingkup jurnal), danÂ
- Metrics (Peningkatan kutipan secara berlebihan, Rendahnya CiteScore)Â
Rinciannya terdapat pada laman Title Re-evaluation.
Daftar ini merupakan hasil seleksi dari CSAB (Content Selection and Advisory Board) yang diklaim mengawal mutu daftar publikasi Scopus. CSAB berasal dari berbagai negara (USA, UK, Peru, Afrika Selatan, dsb; silakan dikritik apabila Anda merasa tidak memiliki representasi/perwakilan) dan berbagai bidang ilmu, seperti Psikologi, Ilmu Lingkungan, Kedokteran. Di samping CSAB, terdapat juga local board di China, Korea Selatan, Thailand, dan Rusia.
Artinya, daftar ini bersifat dinamis, tidak statis, karena CSAB mengadakan pertemuan rutin guna melakukan evaluasi.
Pembaruan daftar ini terjadi hampir setiap bulan, sehingga laman perlu ditinjau secara berkala.
Secara live, selain melalui Excel, daftar ini dapat dicek melalui laman Scopus Source.
Apabila kita masih ragu, apakah status sebuah jurnal masih terindeks Scopus, atau discontinued, atau - lebih tricky lagi -Â di tengah-tengahnya (Belum terindeks Scopus namun akan terindeks; atau berada pada masa re-evaluasi oleh Scopus, yang artinya sudah terindeks namun sedang dinilai kembali apakah tetap akan diindeks Scopus), bertanyalah kepada Scopus sendiri - melalui Scopus Helpdesk.
Tips "si paling realtime"Â ini dinyatakan Scopus sendiri pada blog-nya, namun masih jarang dimanfaatkan.Â