Kesembilan, seorang mahasiswa mempublikasi tugas akhir / disertasi di sebuah jurnal yang disangkanya terindeks Scopus, dengan mengandalkan informasi yang tertera pada situs web jurnalnya (di sana tertulis Abstracted/Indexed in Scopus). Ternyata jurnal yang dimasukinya itu jurnal palsu, tidak terindeks Scopus, namun ia terlanjur mengeluarkan uang dan harus mengulang syarat lulus.
Jangan Asal Scopus
Jangan asal menerbitkan artikel di outlet publikasi terindeks Scopus, agar tak pupus di jalur ini.
Saya menawarkan lima langkah praktis untuk Anda boleh memilih tempat melabuhkan karya ilmiah Anda:
1. Dapatkan nama jurnal/prosiding/buku terindeks Scopus.
2. Pastikan keaslian jurnal
3. Cek keselarasan bidang ilmu dan komentar netizen
4. Tengok catatan resmi negara tetangga
5. Kembali ke intuisi akademikÂ
PERTAMA: Dapatkan nama jurnal/prosiding/buku terindeks Scopus.
Pintu masuk pertama yang harus dilalui para "pejuang Scopus" adalah daftar nama jurnal / prosiding / buku terindeks Scopus.Â
Daftar ini dapat diperoleh melalui laman Scopus Content. Pada laman itu, klik Download the Source title list untuk mengunduh daftar tersebut dalam format Excel.
Yang perlu diperhatikan:
Ada sejumlah tab di bagian bawah Excel, termasuk informasi tentang jurnal-jurnal yang baru saja terindeks di Scopus.