Mohon tunggu...
Juneman Abraham
Juneman Abraham Mohon Tunggu... Dosen - Kepala Kelompok Riset Consumer Behavior and Digital Ethics, BINUS University

http://about.me/juneman ; Guru Besar Psikologi Sosial BINUS; Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI); Editor-in-Chief ANIMA Indonesian Psychological Journal; Asesor Kompetensi - tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Butuh Kesadaran Kritis Mengenali Jurnal Predator: Implikasi Terhadap Integritas Akademik

22 Maret 2021   10:25 Diperbarui: 22 Maret 2021   14:18 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(10) Hume menulis: "Tidak pernah upaya sastra (literary attempt) lebih malang daripada Treatise of Human Nature saya. Karya saya itu jatuh mati-saat-lahirnya dari penerbitan, tanpa mencapai sesuatu kekhasan, bahkan untuk membangkitkan gumaman di antara orang-orang fanatik  (It fell dead-born from the press, without reaching such distinction, as even to excite a murmur among the zealots)" (Hume, 1777 :  pp. 7-8 [italics in original]).

(11) Artikel saya, "Cara Mencegah Penembakan di Sekolah dan Pembunuhan Massal Lainnya" (How to Prevent School Shootings and Other Mass Homicides) (Burgess-Jackson, 1999), memiliki hingga 12.113 kata. Artikel saya, "The Whole Truth About Partial Truth Tables" (Burgess-Jackson, 2000a), memuat 11.819 kata. Artikel saya, "Kelaparan, Kemakmuran, dan Kemunafikan" (Famine, Aflluence, and Hypocrisy) (BurgessJackson, 2000b), memuat 11.957 kata. Artikel ini akan memuat sedikit lebih banyak dari 9.000 kata.

(12) Dari situs web Law and Philosophy, yang diterbitkan oleh Springer.

(13) Dari situs web Open Journal of Philosophy, yang diterbitkan oleh Scientific Research Publishing.

(14) Dari situs web Studies in History and Philosophy of Science, yang diterbitkan oleh Elsevier.

(15) Nozick adalah penulis Anarchy, State, and Utopia (Nozick, 1974), salah satu karya besar filsafat politik abad ke-20.

(16) Dari 1988 hingga 2003, saya adalah seorang feminis (bahkan, seorang feminis radikal). Selama tahun-tahun ini, saya menerbitkan dengan mudah di jurnal "terkemuka/bereputasi". Sejak saya menjadi seorang konservatif pada tahun 2003, saya telah berjuang untuk menerbitkan artikel tertentu. Kesulitan publikasi yang saya alami sejak 2003 ini mungkin entah karena (1) Saya telah menjadi penulis atau penalar yang lebih buruk selama bertahun-tahun, atau (2) editor dan peninjau membuat keputusan berdasarkan posisi yang diambil oleh penulis (saya) daripada manfaat dari karya yang sedang ditinjau. Saya cukup yakin bahwa saya tidak menjadi penulis atau penalar yang lebih buruk selama bertahun-tahun.

(17) Para filsuf cenderung tidak menjadi absolutis, tetapi beberapa filsuf terkemuka telah berdebat dalam beberapa tahun terakhir untuk larangan mutlak terhadap penyiksaan (termasuk penyiksaan dalam interogasi, di mana tujuan pihak berwenang adalah untuk memastikan informasi yang akan menyelamatkan nyawa-nyawa mereka yang tidak bersalah). Lihat, misalnya, Shue, 2005; Waldron, 2005; Mayerfeld, 2008; dan  Juratowitch, 2008. Sangat menarik untuk dicatat bahwa beberapa filsuf yang sama yang mendukung larangan mutlak terhadap penyiksaan dalam interogasi juga menentang pelarangan mutlak terhadap pembunuhan orang-orang yang tidak bersalah-bahkan pembunuhan bayi yang tidak bersalah. Untuk informasi lebih lanjut tentang oposisi/penentangan terhadap penyiksaan, lihat Bagian 8 dari esai saya yang diterbitkan.

(18) Informasi dalam paragraf ini diambil dari Wikipedia ("ensiklopedia bebas").

(19) Lihat di sini: http://www.colyvan.com/journals.html

(20) Oxford dan perguruan tingginya memiliki pendapatan bersih kumulatif $ 1,04 miliar pada tahun 2017. Lihat Adams & Greenwood, 2018. Saya melakukan konversi mata uang, menggunakan Google.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun