Mohon tunggu...
Lyfe

"5 cm", Persahabatan Itu Bagaikan Mata dengan Tangan

24 Februari 2018   19:39 Diperbarui: 24 Februari 2018   19:50 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita balik lagi ke Socrates, Bapak Genta. Pada zaman Socrates ada sekumpulan orang bijak yang dinamakansophis."

"Trus...?"

"Sophisini sangat berbeda dengan Socrates yang terus mencari tahu kebenaran dengan kerendahan hatinya, tanpa mengharapkan apa-apa. Sophismempunyai arti kata berpengetahuan, pandai, dan bijaksana. Tapi, kaumsophismengajarkan kebijaksanaan dengan meminta imbalan atau uang."

"Oh matre...,Beda banget dongsama Socrates."

"Tul...." Zafran meneruskan, "Kalo guesih bisa bilang orangorang di desa ini adalah Socrates-Socrates yang masih punya kerendahan hati, mencintai alamnya, hidup dengan kekuatan mahabesar setiap

harinya. Udah bukan barang baru lagi kalo orang desa lebih ramah daripada orang kota. "Tul nggak, Ta?"

"Bener juga lo,dan mungkin orang kota adalah orang yang tinggal di goa dan hidup dengan bayang-bayang sendiri, yang tiap hari berkutat dengan itu-itu aja, ngejar materi mulu." (hal 156).

Dan juga terdapat pada salah satu kutipan berikut ini:

Setelah semua menenangkan diri (kecuali Zafran), akhirnya Riani berhasil ngebujuk untuk patungan beli pizza dan beli monopoli (yang nyarinya susah bener). Mereka sepakat, untuk entah keberapa kalinya, pergi ke rumah Arial... dengan satu tujuan: bermain monopoli. Ian yang males mikir dan trauma karena setiap main monopoli selalu masuk penjara, menawarkan diri jadi bank. Semua langsung setuju. (hal 24).

Tidak hanya itu, novel ini juga menyajikan beberapa unsur komedi yang dapat menghibur pembaca, walau terkadang lawakan tersebut hanya dapat dimengerti dengan pemahaman yang cukup.

Zafran ketawa sambil membuka kacamatanya sedikit, melihat nakal ke arah Dinda dan menaik-naikkan alisnya."Hahaha," semuanya ngakak ngeliatkelakuan Zafran. (hal 148).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun