![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/10/30/dscn2742-jpg-56332a5745afbdf40798f9e0.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/10/30/dscn2756-jpg-56332ac54d7a61710ea02a73.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
Bagi pengunjung yang ingin menikmati kuliner, ada kafe yang bisa mereka kunjungi. Namanya Kafe Heerlijk Gelato. Hanya saja, saat saya berkunjung ke perpustakaan, kafe sedang tutup. Walhasil, saya dan keluarga pun hanya bisa menikmati santapan jajanan dan minuman para pedagang di depan area perpustakaan.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/10/30/dscn2751-jpg-56332b52127f610307b81287.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
Puas menikmati di hampir segala penjuru perpustakaan, saya, istri, dan anak, akhirnya memutuskan untuk pulang.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/10/30/dscn2777-jpg-563329a7a323bd5c0849e0a5.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
Perpustakaan BI ini telah menjadi bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan. Keberadaannya merepresentasikan dua hal; situs sejarah maupun simbol budaya literasi kota yang harus dijaga dan ditumbuhkembangkan dengan baik.
*) Keterangan Gambar Utama:Â (Fasad depan Perpustakaan Bank Indonesia; gabungan dua unsur budaya, Jawa dan Eropa, bersinergi kuat dan mengonstruksi sebuah bangunan yang bergaya vintage ini")
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI