Kliniknya memang sangat membutuhkan dana. Pasien semakin banyak, sementara biaya operasional meningkat. Selain itu, sewa klinik juga hampir habis. Klinik selama ini hanya mengandalkan dana dari donatur.Â
Oleh karenanya, ia bersyukur karena ternyata ia bukan hanya masuk 10 besar CNN Hero, namun justru menjadi nomor satu dan meraih tambahan hadiah 250.000 dolar AS.
Dana itu kemudian digunakan untuk membeli tanah dan membangun klinik tetap, sehingga tidak perlu menyewa tempat lagi. Bantuan dari donatur pun mulai datang. Namun Ibu Robin tetap punya prinsip, tidak semua dana bisa diterima, meskipun klinik membutuhkan.
Satu perusahaan susu formula pernah ingin membantu klinik dengan jumlah besar. Meskipun dananya dibutuhkan, dan para bidan mendesak untuk menerima dana itu, Ibu Robin menolak dengan halus. Hal itu karena perbedaan prinsip antara semangat ASI Ekslusif yang diperjuangkan dengan susu formula.
"Kalau saya terima uang itu, artinya saya korupsi," demikian Ibu Robin menutup perbincangan sore itu. Kitapun terpana dan kagum. Dedikasi, pengabdian, tapi juga sekaligus teguh memegang prinsip, menyatu dalam semangat kemanusiaan Ibu Robin.
Kalau Ibu Robin, yang warga negara AS, begitu peduli pada kehidupan kaum perempuan di Indonesia, seharusnya kita juga lebih peduli.
Menutup sore itu, kita diajak mengunjungi kamar persalinan, melihat bayi-bayi yang baru lahir, serta meninjau klinik yang kecil, namun kaya dan penuh dengan senyum dan cinta kasih. Hal paling dibutuhkan dari bayi yang lahir ke dunia.
Salam (JH)
[caption caption="Bersama kawan Seangkatan Pendidikan Angkatan 18 Berkunjung ke Ibu Robin Lim di Bumi Sehat"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H