Tentang Kucing dan Tikus
Sebagaimana dijelaskan oleh tokoh lainnya di dalam novel ini, kisah kucing dan tikus akibat Mahlke memiliki leher yang ceking dan jakunnya sangat tampak. Peristiwanya, ketika Mahlke sedang tiduran di lapangan Heinrich Ehlers, lalu seekor kucing abu-abu datang dengan cara mengendap-endap menyeberangi lapangan, tepat menuju arah Mahlke. Ketika kucing itu melihat leher Mahlke dengan jakunnya yang melonjak-lonjak naik-turun, kucing itu mengira jakun Mahlke sebagai tikus yang bergerak-gerak, lalu kucing itu melompat dan menerkamnya (hlm. 167).
Karena alasan diterkam kucing itu, mungkin Mahlke selalu mengenakan obeng sebagai kalung bergandeng dengan Sang Perawan Kudus. Tetapi, secara jelas tidak menemukan kisah sebagai penjelas alasan Mahlke selalu menggunakan obeng sebagai kalungnya selain alasan jakunnya diterkam oleh seekor tikus. Mungkin dari kejadian itu, Grass mengangkat kisahnya tentang isu perang, sehingga narasi-narasi yang dibuat tidak terasa begitu menusuk jika dibaca secara sekilas. Begitu mungkin!
- Judul        : Kucing & Tikus
- Penulis      : Gnter Grass                                    Â
- Penerjemah: Noor Cholis
- Penerbit     : Basabasi
- Cetakan     : I, Januari 2018
- Tebal        : 212 hlm.; 14 x 20 cm
- ISBN Â Â Â Â Â Â Â : 978-602-6651-71-6
- Peresensi    : Junaidi Khab*
* Peresensi adalah Akademisi dan Pecinta Baca Buku asal Sumenep, lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Bergiat di Klubbuku Basabasi Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H