tak ada buah, hanya kembang mekar
mewarnai kedinginan yang pudar
bersama lamunan selimut kata
menutupi segala yang tak terlihat manusia
di seberang sana pada tempat yang jauh
senyum langit tak ada meski sekadar rindu
malam terbangun dengan sejuta mimli tentang siang
yang mengantarkan mata mencaru wajah langit sebelum petang datang.
Yigyakarta, 28 November 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!