manusia bermandikan restu
menjingkrakkan kaki begitu gesit
tangan-tangannya berpadu bersatu
"Nikamat mana lagi yang harus disutakan?"
Kemurahan Tuhan tak usah diabaikan
jadikan hujan sebagai pembelai kenikmatan.
Tak siang tak malam
segalanya mencekam penuh kerinduan
dimandikan oleh Tuhan
menjadikan jiwa seperti melayang di awan
masa-masa yang begitu bersih
hadir kembali dalam pemandian
terimakasih, Tuhan
Kau telah memandikan manusia dari segala dosa dan kebodohan.
Yogyakarta, 26 November 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!