manusia bermandikan restu
menjingkrakkan kaki begitu gesit
tangan-tangannya berpadu bersatu
"Nikamat mana lagi yang harus disutakan?"
Kemurahan Tuhan tak usah diabaikan
jadikan hujan sebagai pembelai kenikmatan.
Tak siang tak malam
segalanya mencekam penuh kerinduan
dimandikan oleh Tuhan
menjadikan jiwa seperti melayang di awan
masa-masa yang begitu bersih
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!