Mohon tunggu...
Junaidi Khab
Junaidi Khab Mohon Tunggu... Editor -

Junaidi Khab lulusan Sastra Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata

23 November 2017   11:46 Diperbarui: 23 November 2017   11:53 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah tatapan

seperti sembilu yang malu

mata menatap muka

dilawan rasa suka.

Dalam alam malam

hadir tatapan kelam

membuka lembaran lama

menyadarkan tentang cinta dan asmara.

Aku mencari di tengah bidadari

berbaring menatap mata berhias rembulan sabit

mencemburukan segala yang terbesit

pada batang-batang yang tak pernah sendiri.

Bersama hujan melayang

mata itu gemulai terbang

menyiratkan cinta di alam segala yang ter-Yang

aku sempat terpana oleh kelancipan

yang memadu indah dengan keegoisan

manusiamu seperti peecikan hewan

bagai babi buta menghantam lawan

Pada semak-semak belukar asmara

kutemukan senoktah cinta membara

pasang dan surut bagai lautan dan samudera

kata-kata yang melekat pada jiwa

menghanyutkan dalam lautan air mata

mata, matamu menusuk seperti kukumu yang mencabik luka.

Yogyakarta, 23 November 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun