Mohon tunggu...
Junaidi Khab
Junaidi Khab Mohon Tunggu... Editor -

Junaidi Khab lulusan Sastra Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Doggy

5 November 2017   19:33 Diperbarui: 5 November 2017   20:36 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah irama,

mengantar sebuah rasa,

begitu katanya.

Di bawah lautan anjing,

kupersembahkan sebuah anugerah tanpa tanding,

gonggonganmu memang nyaring,

tapi seakan terasa hening.

Kadang merinding penuh tawa,

aku bukan terpana,

melainkan tak ingin menyiram duka,

mungkin bagimu penuh bahagia,

di sana lelucon dipertontonkan terbuka.

Awalnya, aku hanya meyakini,

tapi akhirnya aku mengamini.

Serunai gaya,

hina seakan maya,

lantunannya berirama dengan berfoya,

mungkin kau merasakannya tanpa beban dosa,

tapi pikiranmu tetap teperdaya.

Mungkin sudah berkali,

atau hanya sebatas nyali,

rambutnya kau jadikan tali,

pusarnya kau sulap menjadi sumur api,

dadanya kau cipta bagai kuali,

hingga sejarahnya kau jadikan obat hati.

Puisi ini pernah ditayangan oleh surat kabar: Koran Merapi Pembaruan: Jumat Pahing, 27 Januari 2017

Oleh: Junaidi Khab.

Yogyakarta, 22 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun