di sana lelucon dipertontonkan terbuka.
Awalnya, aku hanya meyakini,
tapi akhirnya aku mengamini.
Serunai gaya,
hina seakan maya,
lantunannya berirama dengan berfoya,
mungkin kau merasakannya tanpa beban dosa,
tapi pikiranmu tetap teperdaya.
Mungkin sudah berkali,
atau hanya sebatas nyali,
rambutnya kau jadikan tali,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!