Mohon tunggu...
Junaidi Arifin
Junaidi Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a choice

Kemampuan membaca adalah anugerah terbesar dari Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mereka yang Sudi Memperjuangkan Pendidikan di Kampung Melawan

11 Februari 2023   17:48 Diperbarui: 11 Februari 2023   17:51 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Suasana belajar kanak-kanak Kampung Melawan di luar ruangan. (Foto: istimewa)

Satu tahun berlalu melaksanakan pekerjaannya, Nina sering kali menginap di sana. Hingga suatu malam seingatnya entah bulan April atau Mei 2020, ia mengetahui beberapa anak di Kampung Melawan tidak bisa membaca, menulis terlebih berhitung. Semenjak saat itu ia memutuskan untuk kali pertama mengajar, di blok 7, yang jarak tempuhnya 23 menitan dari Sekolah Alam Melawan saat ini.

"Kalau aku nginap di sini (blok 7) mereka itu kalau pagi-pagi, jam 6 itu sudah bangun, dan manggil-manggil nama bunda sambil bawa buku," cerita Nina, sambil menguraikan kembali masa-masa itu. Di mana setiap pagi di sana, ia selalu dibangunkan oleh lima orang anak, yang hendak belajar dengannya.

Kala itu, ia mengajarkan kanak-kanak menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan pendidikan hari ini. Seperti mengenalkan huruf abjad, ia memakai dedaunan yang tumbuh di pelataran blok 7, kemudian membelahnya menjadi beberapa bagian kecil. Selanjutnya daun-daun itu diletakkan pada permukaan tanah yang datar, dan masing-masing belahannya disesuaikan untuk membentuk sebuah huruf.

Begitupun saat berhitung, katanya. Sesekali ia juga menggunakan batang tanaman yang memiliki daya lentur, untuk memudahkan penyerupaan sebuah angka. "Jadi pendidikanku berbeda tidak mengajar dengan buku tulis cuman pakai ini doang, batang. Jadi nggak pake buku menggunakan batang-batang pohon untuk menulis," kenangnya.

Ketika mengajar saat itu, ia kerap kali mengibaratkan alam sebagai sebuah rumah yang dibutuhkan seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Upaya demikian, sambungnya, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada kanak-kanak di Kampung Melawan. Tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, dan regeneratif.

Di samping itu pada Senin siang, 30 Januari 2023, menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kutai Timur, (Kabid Dikdas Disdik) Uud Sudiharjo, aktivitas relawan di Sekolah Alam Melawan, patut diapresiasi karena sudah sudi menangani masalah pendidikan di Kampung Melawan. Terutama para guru dari sejumlah sekolah, yang turut terlibat menjadi sukarelawan di sana.

Ia memperoleh kabar keterlibatan guru-guru itu dari beberapa kepala sekolah. Karena demikian, ia bersyukur kepada mereka yang sudah merelakan dirinya mengajari kanak-kanak di daerah terpencil itu. Diakuinya, akses pendidikan di sana tidak terjangkau, dan keadaan tersebut adalah sebuah masalah yang memerlukan penanganan tersendiri.

"Tentu kedepannya penanganan ini sebenarnya kanak-kanak di sana kalau menurut informasi, data siswa anak di sana memang masih usia sekolah, namun mereka tidak mendapatkan sekolah secara formal maupun nonformal," ungkapnya.

Anak usia sekolah, katanya, berada pada usia yang seharusnya sudah mengenyam pendidikan dengan kata lain, jalur formal dalam hal ini sulit untuk ditempuh. Terlepas dari itu, berkat upaya relawan Melawan mengajari membaca, menulis dan berhitung. Akan menjadi bekal bagi kanak-kanak di Kampung Melawan, buat mengikuti pendidikan nonformal, kemudian mendapatkan ijazah di kemudian hari.

Ditegaskan Kabid Dikdas Disdik itu, sebagai bentuk komitmennya mengupayakan pendidikan di Sekolah Alam Melawan, pihaknya bakal mendorong pembentukan komunitas. Sebuah wadah legal, yang sepatutnya dapat menjalankan serangkaian program pendidikan terencana, dan terukur. "Ya, mungkin Bidang Pendididikan Dasar sendiri nanti mudah-mudahan bisa memberikan pembiayaan untuk program-programnya," tandasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun