Mohon tunggu...
Junaidi Husin
Junaidi Husin Mohon Tunggu... Guru - Aku menulis karena aku tidak pandai dalam menulis. Juned

Gagasan seorang penulis adalah hal-hal yang menjadi kepeduliannya. John Garder

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Mertua Toxic, Bahaya bagi Rumah Tangga dan Tips Menghadapinya

24 November 2023   19:41 Diperbarui: 2 Desember 2023   19:50 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tips dan Trik Dalam Menghadapi Mertua Toxic

Pertama, jangan tinggal serumah dengan mertua. 

Biasanya pasangan muda yang baru saja menikah, ada tradisi yang mengharuskan mereka harus tinggal serumah dengan mertua walaupun itu tidak terlalu lama sekitar dua minggu bahkan ada yang sampai satu bulan. 

Itu sudah cukup untuk berinteraksi lebih intim dengan keluarga mertua agar dapat mengenali bagaimana sifat dan karakter mereka. 

Bahkan ada mertua yang dengan sengaja memaksa agar anaknya yang baru menikah itu tetap tinggal di rumahnya untuk lebih lama lagi, alasannya mereka belum cukup siap untuk hidup berjauhan dari anak perempuannya.

Bagi seorang perempuan ini memang pilihan cukup berat, di satu sisi sebagai seorang anak dituntut harus berbakti dan menghormati orangtua, namun disisi lain ia juga menyadari bahwa dirinya saat itu telah menjadi seorang perempuan yang berstatus sebagai istri, yang mana segala tugas dan tanggung jawab sebelumnya yang diemban oleh orang tuanya kini sepenuhnya telah berpindah di pundak suaminya.

Bagaimanapun kondisi mereka, tetap saja sebagai pengantin baru sangat mengharapkan kehidupan rumah tangganya tidak melulu bergantung kepada kedua orangtua mereka, seperti memiliki tempat tinggal atau kediaman sendiri walaupun untuk sementara waktu tinggal dikontrakan yang sangat sederhana sekalipun. 

Tujuannya agar mereka dapat belajar hidup lebih mandiri tanpa ketergantungan kepada orang tua maupun mertua.

Hal ini menjadi pilihan bukan lantaran karena benci terhadap sikap buruk mertua, namun sikap itu diambil untuk menghindari terjadi konflik antara menantu dan mertua kedepannya. 

Sebagaimana penulis singgung di atas sering terjadi kekisruhan antara suami istri yang hanya masalah sepele namun menjadi besar lantaran mertua ikut campur namun tidak bijak. 

Oleh sebab itu sebagai orangtua yang telah menjadi mertua hendaknya sebisa mungkin menghindari mencampuri urusan rumah tangga anak menantunya. Sah-sah saja mengawasi ataupun mengarahkan akan tetapi sewajar dan seperlunya saja jangan sampai melampaui batasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun