Membahas hutang piutang kehidupan, dalam agama Buddha dikenal dengan hukum karma--apa yang kita tanam, itulah yang kita panen. Kita menanam padi dapatnya beras, kita tanam bibit jeruk dapatnya buah, dan begitupun seterusnya. Sama seperti rasa bahagia dan derita yang kita alami sekarang.
Rasa derita itu adalah hutang yang harus kita bayar akan peristiwa di masa lampau.
Sedangkan rasa bahagia adalah buah yang kita terima.Â
Apakah kita akan terus hidup untuk membayar hutang kehidupan? Bukankah lebih baik kita segera melunasinya supaya buah yang baik segera kita terima?
Jawabannya tidak ada dalam tulisan ini, tetapi ada di dalam hati kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H